Trending Tagar RIPTwitter, Bagaimana Masa Depan Twitter di Tangan Elon Musk?

- 18 November 2022, 20:45 WIB
Masa depan Twitter di tangan Elon Musk
Masa depan Twitter di tangan Elon Musk /Pixabay/PhotoMIX-Company

MALANG TERKINI - Kabar kurang sedap datang dari jagad maya, lantaran Twitter saat ini tengah menghadapi polemik internalnya.

Dikabarkan ratusan karyawan Twitter memilih memutus kontrak kerja dengan CEO Tesla, Elon Musk.

Sikap para karyawan mengancam keberlangsungan Twitter di masa depan, apakah wadah tempat orang berkeluh kesah ini akan dihapus nantinya.

Baca Juga: Benarkah Twitter Akan Ditutup? Trending Hastag RIP Twitter dan Good Bye Twitter Gegerkan Pengguna

Sontak peristiwa tersebut membuat tagar #RIPTwitter dan #TwitterDown menjadi buah bibir khalayak Twitter saat ini.

Peristiwa bermula saat Elon Musk mengultimatum karyawannya untuk bekerja lebih keras demi memajukan perusahaan dengan logo burung biru ini.

Namun, respon yang tak terduga diekspresikan oleh para karyawannya. Mayoritas mereka menolak untuk bekerja dengan intensitas tinggi dengan tujuan bisnis yang diucapkan oleh Musk.

Kejadian ini berdampak pada pentupan kantor secara sementara hingga Senin, 21 November 2022.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Elon Musk, Big Bos Twitter yang Baru

Masa depan Twitter pun di pertaruhkan, gaya kepemimpinan Elon Musk sebagai pemilik media sosial berlogo burung biru pun juga turut di pertanyakan.

Bukti nyata semenjak Musk mengakuisisi Twitter di bulan oktober 2022, performa Twitter semakin buruk dan banyak menimbulkan konflik internal.

Lantas, bagaimana nasib Twitter di masa depan? Hal ini bermula Ketika Pemilik Tesla tersebut mengakusisi Twitter, dampaknya langsung terasa dan mungkin bertambah besar.

Mayoritas netizen mendapatkan berita, bersosialisasi dan berpartisipasi dalam jagad maya.

Baca Juga: Profil Lengkap Elon Musk, Ternyata Sudah Berbakat Sejak Usia 12 Tahun

Media sosial menjadi teman dalam kehidupan manusia modern, tak heran Twitter sendiri bisa memikat dan menjadi ruang publik digital bagi masyarakat.

Elon Musk sendiri mempunyai cita-cita menjadikan Twitter sebagai wadah untuk mengakomodasi kebebasan pendapat para penggunanya.

Ungkapan ini mendapat respon yang beragam, pro dan kontra di tengah warganet. Lantaran, menilik latar belakang Musk yang identik kontroversi.

Adapun beberapa gagasan yang dimiliki Elon Musk ketika berhasil mengakuisisi Twitter.

Baca Juga: Twitter Dibeli Rp707,2 Triliun, Elon Musk Resmi Jadi 'Chief Twit'

Menyongsong Kebebasan Berpendapat

Menyuguhkan kebebasan berpendapat merupakan rencana awal musk sebelum membeli Twitter.

Dirinya menduga bahwa masih ada tendensi politik dan moderasi konten yang muluk. Musk sendiri ingin Twitter menjadi ruang yang indpenden.

Melenyapkan Spam Bots

Maraknya spam bots yang terjadi di Twitter membuat Elon Musk memutuskan untuk memerangi hal tersebut.

Spam bots sendiri adalah akun bot yang dikendalikan oleh program komputer dan diatur untuk mem-posting pesan secara otomatis berulang kali.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Undang Elon Musk ke Kampung Halamannya, Netizen Komentari 'Kalau Tidak Datang, Tenggelamkan'

Langganan Berbayar

Gagasan Musk kali ini berkorelasi dengan dana pendapatan Twitter. Musk yakin bahwa pendapatan Twitter di 2028 bakal meningkat sebesar dua kali lipat.

Melihat pendapatan Twitter sebelumnya dari Iklan, Musk tidak ingin pemasukannya bergantung pada iklan.

Sehingga Musk membuat fitur berbayar bagi para pengguna yang ia namakan subscription berbayar.

Open Source

Demi meraih amanah publik, Elon Musk ingin menjadikan Twitter menjadi ruang yang transparan dan dapat dipercaya.

Ia berniat untuk membuka algoritma Twitter kepada publik. Dengan begitu, publik dapat melihat sendiri kegiatan mereka di media sosial.

Baca Juga: Lirik lagu Full Senyum Sayang, Evan Loss Sering Trending di TikTok Lengkap dengan Makna Lagu

Validasi Pengguna

Sedari awal, Elon Musk ingin Twitter dapat mengautentikasi semua pengguna. Ide ini bagian dari tujuannya untuk melenyapkan berbagai akun spam yang beredar di Twitter

Diharapkan nantinya Twitter dapat memilah akun yang dikendalikan manusia dan akun palsu yang dikontrol oleh komputer.

Gagasan yang dicanangkan Elon Musk terasa ambigu dan mengambang, karena sulit untuk mewujudkannya.

Dengan adanya peristiwa ini, kapabilitas Musk sebagai orang yang berpengaruh semakin di pertanyakan oleh masyarakat.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x