Penemuan Langka: Cacing Parasit 8 Sentimeter Ditemukan di Otak Seorang Perempuan di Canberra, Australia

- 30 Agustus 2023, 12:12 WIB
Penemuan Langka: Cacing Parasit 8 Sentimeter Ditemukan di Otak Seorang Perempuan di Canberra, Australia
Penemuan Langka: Cacing Parasit 8 Sentimeter Ditemukan di Otak Seorang Perempuan di Canberra, Australia /www.sciencedirect.com

MALANG TERKINI - Dunia kedokteran dikejutkan dengan penemuan luar biasa ketika seorang perempuan di Canberra, Australia, ditemukan memiliki cacing parasit sepanjang 8 sentimeter berada di dalam otaknya.

Penemuan ini telah diidentifikasi oleh para ilmuwan sebagai jenis cacing gelang yang sering ditemukan pada ular piton karpet.

Studi yang dipublikasikan pada Senin (28/8) dalam jurnal Emerging Infectious Diseases mengungkapkan bahwa kasus ini memiliki latar belakang yang menarik.

Diduga, perempuan tersebut tertular penyakit ini ketika mencari makan di daerah rumput liar yang mungkin terkontaminasi oleh kotoran ular piton, yang menjadi inang alami dari parasit ini.

Dr. Sanjaya Senanayake, salah satu penulis studi tersebut, berbicara kepada Reuters dan menyatakan, "Saat Anda melakukan operasi otak dan melakukan biopsi, Anda tidak pernah berharap menemukan sesuatu yang hidup di sana."

Kejadian ini benar-benar menggemparkan para ilmuwan, karena meskipun parasit pada manusia bukanlah hal baru, cacing sepanjang ini adalah yang pertama kali ditemukan dalam tubuh manusia. Kejadian ini menyoroti potensi risiko penularan antar spesies organisme.

Dalam kasus ini, pasien perempuan yang sangat berani telah pulih dan dapat menjalani kehidupan normal setelah keluar dari rumah sakit.

Namun, para dokter tetap memantau kondisinya dengan cermat. Dr. Sanjaya Senanayake menyatakan bahwa karena kasus ini sangat tidak biasa dalam banyak aspek, mereka terus menjaga komunikasi dengan pasien dan terus memonitor perkembangannya.

Spesies parasit yang ditemukan ini dikenal sebagai Ophidascaris robertsi, sesuai dengan artikel jurnal yang dirilis.

Penemuan ini mencatat sejarah kedokteran, mengingat sebelumnya hanya ditemukan pada seorang pria berusia 64 tahun tahun lalu. Pria tersebut menjalani operasi di ibu kota Australia karena keluhan sakit perut, masalah ingatan, dan depresi.

Temuan ini bukan hanya mencengangkan dalam dunia kedokteran, tetapi juga mengingatkan kita tentang kompleksitas interaksi antara manusia, hewan, dan lingkungan.

Kesimpulannya, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami potensi risiko seperti ini dan menjaga kesehatan serta keselamatan masyarakat.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah