Imbas Perselisihan, Utusan Khusus PBB Untuk Sudan Resmi Mengundurkan Diri

- 14 September 2023, 09:03 WIB
Ilustrasi. Utusan khusus PBB untuk negara Sudan resmi mengundurkan diri, imbas adanya perselisihan.
Ilustrasi. Utusan khusus PBB untuk negara Sudan resmi mengundurkan diri, imbas adanya perselisihan. /pixabay/padrinan/

"Seringkali pengeboman udara sembarangan dilakukan oleh mereka yang mempunyai angkatan udara, yaitu SAF. Kebanyakan dari kekerasan seksual, penjarahan dan pembunuhan terjadi di area yang dikuasai oleh RSF dan dilakukan atau ditoleransi oleh RSF dan sekutu mereka," paparnya dalam pertemuan dewan terakhirnya.

Perthes juga mengatakan kedua pihak secara sewenang-wenang menangkap, menahan dan "bahkan menyiksa warga sipil" dan ada juga laporan mengenai pembunuhan di luar hukum.

Perang di Sudan dimulai empat tahun setelah pemberontakan rakyat menggulingkan Presiden Omar al-Bashir. Ketegangan antara militer dan RSF, yang bergabung melakukan kudeta pada 2021, meledak menjadi pertikaian mengenai rencana mengintegrasikan pasukan mereka sebagai bagian dari transisi menuju pemerintahan sipil.

Walaupun beberapa negara telah berusaha memediasi, tidak ada yang berhasil menghentikan peperangan.

Burhan sebelumnya telah menunjukkan tidak setuju atas Perthes dan sebelum perang pecah, pendukung Bashir menggelar aksi protes di depan misi Perthes.

Sudan menyatakan Perthes sebagai persona non grata (tidak lagi diterima di negara tersebut) pada Juni. Perthes bekerja dari luar Sudan setelah itu. PBB pada saat itu menegaskan bahwa personel PBB tidak bisa dinyatakan sebagai persona non grata. ***

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah