MALANG TERKINI – Pada pilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat, sudah dipastikan kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris.
Tidak salah banyak yang penasaran dengan profil Joe Biden maupun profil Kamala Harris.
Pada Sabtu (7/11/2020), pasangan itu mengalahkan Donald Trump dengan mendapatkan 290 suara elektoral.
Pasangan Joe Biden dan Kamala Harris bisa dibilang mengakhiri pemerintahan Donald Trump yang menimbulkan banyak sekali gejolak.
Baca Juga: Profil Kamala Harris, Wanita Kulit Hitam dan Keturunan Asia Pertama Sebagai Wakil Presiden AS
Profil Kamara Harris Secara Singkat
Nama lengkapnya adalah Kamala Devi Harris yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara.
Ia juga masuk ke dalam politikus di Amerika dengan menjabat Senator Amerika Serikat junior untuk California sejak tahun 2017.
Ia lahir di Oakland Medical Center, Oakland, California, Amerika pada tanggal 20 Oktober 1964. Usianya sekarang 56 tahun.
Baca Juga: Soal Kepulangan Habib Rizieq, Fadli Zon Minta Mahfud MD Ikut Menjemput
Ia juga wanita kulit hitam keturunan Asia Selatan pertama yang juga terpilih sebagai jaksa agung California, Senad, dan sekarang ini adalah Wakil Presiden Amerika Serikat.
Jabatan tersebut bisa saja menjadi batu loncatan untuk membuat Harris bisa menjadi presiden di masa depan.
Mengingat usia Joe Biden yang sekarang ini sudah 77 tahun, banyak yang memperkirakan ia hanya akan menjabat satu periode saja.
Pidato Kemenangan Kamala Harris
Dalam pidato kemenangan Kamala Harris, ia menjabarkan jika Amerika sedang menyambut hari baru.
Baca Juga: Terkait Video Syur yang Dikaitkan Gisel, Polda Metro Jaya Ambil Langkah Ini
Dilansir MalangTerkini.com dari YouTube ABC News, Harris naik terlebih dahulu ke podium.
"Selamat malam, terima kasih," kata Harris
Di dalam pidato pertamanya, perempuan berusia 54 tahun ini membicarakan tentang pengorbanan untuk menegakkan demokrasi.
"Itu butuh pengorbanan. Tapi ada kegembiraan di dalamnya. Dan ada kemajuan, karena kita, rakyat, punya kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih baik lagi," tambah Harris.
"Dan ketika demokrasi kita berada dalam pemungutan suara pemilihan ini dengan jiwa Amerika yang dipertaruhkan dan dunia mengawasi, Anda menyambut hari baru untuk Amerika," terusnya. ***