Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar, Jalur Pendakian Ditutup

30 November 2020, 17:08 WIB
Gunung Semeru /Pixabay/agus santoso

MALANG TERKINI - Gunung Semeru memuntahkan guguran dan lava pijar sebanyak 13 kali kemarin, 29 November 2020. Hal ini mengakibatkan jalur pendakian ke Semeru ditutup

Muntahan Lava pijar Gunung Semeru ini memiliki jarak luncur 500 hingga 1.000 meter dari ujung lidah lava sehingga masyarakat diminta waspada.

Berdasarkan pengamatan tanggal 28 November, Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 ini ternyata mengalami gempa letusan sebanyak tiga kali dengan asap letusan setinggi 100 meter.

Baca Juga: Inilah Gunanya Bayar Pajak, Ungkap Menkeu Sri Mulyani

Meskipun jarak luncuran jauh dari perumahan warga, namun Badan penanggulangan Bencana Daerah Lumajang dan Malang sudah memperingatkan warga yang tinggal di lereng gunung untuk waspada namun tetap tenang.

Imbas dari aktivitas kegempaan dan luncuran lava pijar ini, jalur pendakian ke Semeru ditutup kembali.

Sebagaimana dilansir dari tasikmalaya.com, dengan artikel berjudul Alami Letusan, Jalur Pendakian Gunung Semeru Kembali Ditutup, beberapa waktu lalu jalur pendakian ke semeru sempat dibuka saat hari kesaktian Pancasila namun kembali ditutup.

Baca Juga: Update Liburan Akhir Tahun 2020 Terkini, Masyarakat Tetap Akan Bepergian Menyambut Pergantian Tahun

Dengan kondisi tersebut, pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) pun terus memantau reruntuhan kubah lava di kawah Jonggring Saloko serta mengedepankan keselamatan nyawa pendaki.

"Untuk itu balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup sementara kegiatan pendakian Gunung Semeru secara total sejak tanggal 30 November 2020 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," ungkapnya.

Guguran dan lava pijar yang kedua kalinya pada hari Sabtu, 28 November 2020, jarak luncurnya meluas daripada luncuran lava pijar pada hari Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga: Profil UMKM Malang, CREVOLUTIONZ, Agensi Digital Pioneer Event Kreatif di Malang

Status gunung yang terletak di antara Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut kini telah memasuki level II atau waspada.

Masyarakat pun diperingatkan supaya tidak melakukan kegiatan pada radius 4 kilometer di bagian lereng selatan-tenggara kawah aktif yang menjadi lokasi bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jonggring Saloko) di mana awan panas diluncurkan.

Sebelumnya, pada tanggal 1 Oktober 2020, pendakian ke Gunung Semeru telah kembali dibuka, tepat di Hari Kesaktian Pancasila dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan benar-benar ketat. Pada saat itu, kegiatan mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut hanya diperbolehkan bagi 120 orang per harinya.

Baca Juga: Armand Maulana Keluarkan Single Baru “Be with You” Menggunakan Teknologi Unreal Engine

Status gunung yang terletak di antara Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut kini telah memasuki level II atau waspada.

Masyarakat pun diperingatkan supaya tidak melakukan kegiatan pada radius 4 kilometer di bagian lereng selatan-tenggara kawah aktif yang menjadi lokasi bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jonggring Saloko) di mana awan panas diluncurkan.

Sebelumnya, pada tanggal 1 Oktober 2020, pendakian ke Gunung Semeru telah kembali dibuka, tepat di Hari Kesaktian Pancasila dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan benar-benar ketat.

Baca Juga: Profil UMKM Malang, Yakimil Kebab Hadirkan Kebab Enak Meskipun di Rumah Saja

Pada saat itu, kegiatan mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut hanya diperbolehkan bagi 120 orang per harinya.

Pendaki juga sebelumnya harus sudah membeli tiket secara daring di situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org dengan durasi pendakian dua hari satu malam.***(Zakia Nuraini/PR Tasikmalaya)



Editor: Devi Ratnaning Ayu

Sumber: Tasikmalaya.Com

Tags

Terkini

Terpopuler