Puluhan Anak di SPI Kota Batu Diduga Menjadi Korban Kekerasan Seksual

2 Juni 2021, 20:55 WIB
Pemilik SPI Kota Batu Dilaporkan Komnas Perlindungan Anak, Atas Dugaan Kekerasan Seksual Terhadap Muridnya /Ninocare / Pixabay/

MALANG TERKINI - Salah satu pemilik sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu dilaporkan ke Polda Jawa Timur atas dugaan kekerasan seksual terhadap puluhan anak di sekolah tersebut.

Laporan itu disampaikan pada Sabtu, 29 Mei 2021 oleh Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak.

JE Diduga Melakukan Kejahatan Seksual Terhadap Puluhan Anak Sekolah SPI

Baca Juga: Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional 25 November, Dilaksanakan Hingga 16 Hari

Usai membuat laporan, Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan kepada pers bahwa ia merasa kecewa terhadap sekolah SPI Batu lantaran menyimpan kejahatan yang luar biasa, dilansir Malang Terkini dari Antara.

"Ternyata di sana tersimpan kasus-kasus kejahatan seksual yang dilakukan oleh pemilik SPI," kata dia.

Selain itu, Arist juga mengatakan bahwa korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pelaku berinisial JE menimpa anak kelas 1,2, dan 3.

Baca Juga: Suami Guru Paud di Petamburan Diringkus Polisi karena Jadi Pelaku Kejahatan Seksual

Setelah Lulus dari SPI, Diduga Korban Masih Mendapat Kekerasan Seksual dari JE

Arist mengatakan bahwa korban masih mendapat kekerasan seksual dari JE meski telah lulus dari sekolah SPI Kota Batu

"Dia melakukan kejahatan seksual terhadap puluhan anak-anak pada masa bersekolah di situ antara kelas 1, 2, dan 3 sampai pada anak itu lulus dari sekolah masih mengalami kejahatan seksual dari pemilik sekolah itu," kata dia.

Kepala Sekolah SPI Batu Membantah Tuduhan yang Menimpa JE

Pada Sabtu, 29 Mei 2021, Risna Amalia Ulfa Kepala Sekolah SPI Kota Batu melalui pesan singkat, menyampaikan keberatannya terhadap tuduhan yang menimpa JE.

Risma mengatakan bahwa kabar itu sama sekali tidak benar.

Baca Juga: 4 Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan. Bisa Tingkatkan Gairah Seksual

"Kami juga kaget dan merasa aneh dengan pemberitaan tersebut. Karena sesungguhnya yang diberitakan itu sama sekali tidak benar," kata dia.

Dia mengatakan bahwa dia telah menjadi bagian dari sekolah SPI Kota Batu sejak 2007, dan dari 2007 hingga 2021 tidak pernah ada kasus semacam itu di sana.***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler