Wapres Ma'ruf Amin Jelaskan Alasan Penggeseran Hari Libur Maulid Nabi

17 Oktober 2021, 19:02 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan keputusan Pemerintah menggeser hari libur Maulid Nabi /YouTube/Najwa Shihab/YouTube/ Najwa Shihab

 

MALANG TERKINI - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjelaskan keputusan Pemerintah menggeser hari libur Maulid Nabi dari Selasa menjadi Rabu, 20 Oktober 2021. 

Pergesaran hari libur Maulid Nabi tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Kami menggeser (hari libur Maulid Nabi) itu untuk menghindari orang memanfaatkan hari kejepit itu, sehingga orang keterusan (liburan)," ujar Wapres di sela-sela kunjungan kerjanya di Kupang, NTT, sebagaimana dikutip Malang Terkini dari Antara.

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar Gantikan KH Ma'ruf Amin Sebagai Ketua MUI

"Oleh karena itu, kami coba (menggeser) itu, walaupun memang (kasus Covid-19) sudah rendah, tapi kita tetap antisipatif," sambungnya. 

Menurut Wapres, upaya antisipatif itu dilakukan agar tidak terjadi pelonggaran protokol oleh masyarakat saat memanfaatkan hari libur keagamaan seperti di India.

"India itu kan ketika dia sudah rendah, kemudian terjadi pelonggaran-pelonggaran bahkan ada acara keagamaan, akhirnya naik lagi. Itu kami tidak ingin itu terulang di Indonesia," paparnya.

Baca Juga: Hukum Berebut Makanan Saat Maulid Nabi, Ini Penjelasan Buya Yahya

Senada dengan Wapres, Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan keputusan penggeseran tersebut untuk menghindari masyarakat yang memanfaatkan libur panjang setelah akhir pekan. 

"Itu pertimbangannya semata-mata adalah untuk menghindari masa libur yang panjang, karena di celah antara hari libur dengan libur reguler (Sabtu dan Minggu) itu ada harus kejepit, yaitu hari Senin,"ungkapnya.

Menurut Muhadjir, jika libur Maulid Nabi tetap di Selasa, berpotensi banyak yang mengambil cuti atau membolos di Senin dan akan terjadi mobilitas orang besar-besaran.

Baca Juga: Daftar Lomba Islami yang Dapat Digunakan Untuk Memeriahkan Perayaan Maulid Nabi SAW

"Kalau liburnya tetap di Selasa, akan banyak orang memanfaatkan Senin itu untuk bolos atau izin, tapi sebetulnya niatnya untuk memperpanjang liburnya; dan itu akan terjadi pergerakan orang besar-besaran,"ujarnya. 

Pergerakan orang besar-besaran itu dapat menyebabkan kenaikan angka penularan kasus Covid-19.

Pemerintah tidak ingin penurunan kasus penularan Covid-19 saat ini justru dapat membawa kenaikan kasus.

 Baca Juga: Contoh Pidato Pendek Maulid Nabi Muhammad SAW Tentang Teladan Rasulullah

"Justru dengan keadaan turun itu, kami tidak ingin main-main lagi, karena kita sudah pengalaman setiap turun kemudian kita membiarkan libur panjang tanpa ada intervensi kebijakan, itu akan diikuti dengan kenaikan kasus," terang Muhadjir yang mendampingi Wapres di Kupang.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Instagram @kyai_marufamin

Tags

Terkini

Terpopuler