Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas, Tinggi Kolom Abu Capai 1.500 Meter

5 Januari 2022, 18:42 WIB
kondisi gunung semeru saat ini kembali luncurkan awan panas /Twitter/@Sutopo_PN

MALANG TERKINI - Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru Rabu, 5 Januari 2022. Awan panas terpantau pada pukul 08.35 WIB.

Pantauan itu berdasar pusat pengamatan Pos Gunung Api Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Jarak luncur awan panas terukur hingga lima ribu meter menuju Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Semeru Akibatkan Jembatan Penghubung Desa Setempat Terputus

Dilansir Malang Terkini dari Antara, Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan kondisi Semeru saat ini.

Dia menyebut adanya pergerakan seismograf dengan amplitudo maksimal 26 mm berdurasi 969 detik.

Adapun tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 1.50p meter di atas puncak. Warna abu itu coklat tebal dan mengarah ke tenggara dan selatan.

Baca Juga: Perjalanan Karir, Profil, dan Biodata Kim Mi Soo, Aktris Korea Selatan yang Meninggal Hari Ini

"Hal ini berdampak hujan abu vulkanik tipis di wilayah Desa Kebonseket Kecamatan Candipuro dan Desa Penanggal Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," ujar Abdul.

Hingga berita ini diturunkan, masyarakat sekitar masih dalam kondisi aman.

Sejak tanggal 16 Desember 2021, status Semeru berada di Level Siaga (III). Artinya, warga tidak boleh melakukan aktivitas di sektor tenggara.

Baca Juga: Syuting Sinetron di Pengungsian Semeru Tak Berijin, Bupati Lumajang: Tidak Ada Surat Ijin yang Diterima

Khususnya pada wilayah sejauh 13 kilometer dari Puncak Semeru.

Lebih lanjut, masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 m dari tepi sungai. Khususnya di Besuk Kobokan.

Sebab, sepanjang sungai itu rawan dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari Puncak Semeru.

Masyarakat juga diminta mewaspadai daerah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Sebab wilayah itu rawan potensi guguran lava, lahar dan awan panas.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler