MALANG TERKINI - Masjid Istiqlal Jakarta merupakan masjid nasional milik negara Indonesia. Masjid ini terletak di pusat Ibu Kota Republik Indonesia tepatnya di Jakarta.
Masjid Istiqlal Jakarta merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dan termasuk diantara 10 masjid terbesar kapasitas jemaahnya di dunia.
Masjid Istiqlal sendiri mampu menampung hingga 200.000 Jamaah. Masjid ini kepemilikannya dimiliki oleh Sekretaris Negara Indonesia dengan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Baca Juga: Kronologi hingga Penyebab Kebakaran dan Ambruknya Kubah Masjid Agung Islamic Centre Jakarta
Masjid Istiqlal ini sudah sering menerima kunjungan dari berberapa tamu dari dalam dan luar negeri. Yang terakhir, pada tangga 15 Oktober 2022, Masjid ini menerima kunjungan dari Gubernur Bukhara Uzbekistan.
Berikut 5 fakta menarik dari Masjid Istiqlal yang wajib kamu ketahui
1. Dibangun Pertama Pada Era Presiden Indonesia Pertama
Pembangunan masjid istiqlal pertama kali diprakarsai oleh Presiden Indonesia yang Pertama yaitu Ir. Soekarno. Peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut terjadi pada tanggal 24 Agustus 1961 oleh Ir. Soekarno.
Masjid ini rampung pembangunannya pada tanggal 22 Februari 1978 dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar 7 M. Masjid kebanggaan rakyat Indonesia ini memiliki dua kubah dan 1 menara.
Baca Juga: Resep Churros Cokelat Saus Karamel Anti Gagal Ala Chef Devina Hermawan
2. Terletak Berdekatan dengan Gereja Katedral
Masjid istiqlal ini terletak di Jakarta Pusat tepatnya di timur laut Lapangan Medan Merdeka atau Monumen Nasional (Monas).
Yang menarik, masjid tersebut berdiri bersebrangan dengan tempat ibadah agama lain yaitu dengan Gereja Katedral Jakarta.
Bersebrangannya kedua rumah ibadah tersebut dimaksudkan sebagai simbol dalam toleransi beragama di Indonesia yang beragam agama, suku dan ras.
Baca Juga: Profil Biodata Devina Hermawan Lengkap: Pasanga, Asal, Pekerjaan, Prestasi, Karya, sampai Instagram
3. Arsitek Bangunannya adalah Seorang Beragama Kristen
Ada yang menarik dari awal pembangunan masjid istiqlal ini, yang mendesain awal masjid ini ialah seorang arsitek bernama Friedrich Silaban. Ia merupakan seorang yang beragama Kristen protestan berasal dari tanah batak.
Meskipun sang arsitek berbeda agama namun dalam mendesain bangunan masjid ia memperhatikan nilai-nilai islam dalam rancangan arsitekturnya.
Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai marmer, diberikan hiasan ornament geometrik dan baja anti karat.
Baca Juga: Profil dan Biodata GPX Ando Mid Laner Geng Kapak Esports: Umur, Asal Kota hingga Pacar
Masjid ini didesain memiliki dua bangunan yaitu bangunan utama dan bangunan pendamping. Bangunan pendamping difungsikan sebagai tangga sekaligus tempat beribadah tambahan bila yang utama tidak mencukupi.
Kubah masjid berdiamter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Puncak kubah diberikan ornament baja berbentuk bulan sabit dan bintang yang merupakan simbol islam.
Kubah lainnya berbentuk lebih kecil dengan diameter 8 meter yang melambangkan bulan kemerdekaan Indonesia.
Bangunan masjid memiliki 5 lantai yang menggambarkan 5 rukun islam, melambangkan jumlah waktu shalat dalam sehari dan juga melambangkan jumlah sila dalam Pancasila.
Baca Juga: Sejarah EPL atau Liga Premier Inggris, Kompetisi Sepakbola dengan Penonton Terbanyak di Dunia
Masjid tersebut memiliki 7 gerbang masuk ruangan yang msaing masing dinamai berdasarkan nama Asmaul Husna. Angka tujuh juga melambangkan tujuh lapis langit alam semesta serta menggambarkan jumlah hari dalam seminggu.
Bangunan utama dihubungkan oleh koridor yang mengelilingi ruang terbuka yang luas. Teras besar memiliki luas 29.800 meter persegi dengan lapisan keramik.
Teras besar ini terletak disisi dan belakang gedung utama yang seringkali difungsikan sebagai tempat menampung jamaah yang tidak cukup didalam saat salat idul fitri dan idul adha.
Masjid ini memilki 12 tiang didalamnya, hal ini menggambarkan hari kelahiran Nabi Muhammad pada 12 Rabiul Awal.
Masjid Istiqlal memiliki satu Menara yang melambangkan keesaan Allah dengan tinggi sebesar 6.666 cm yang juga menggambarkan jumlah ayat dalam Al-Qur’an.
Puncak Menara dihiasi oleh kemuncak dengan kerangka baja dengan tinggi 30 meter. Hal ini menggambarkan jumlah juz dalam Al-Qur’an.
Di taman masjid, sudut barat daya terdapat kolam dengan air mancur yang menyemburkan air setinggi 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia.
Air mancur ini hanya diaktifkan saat menjelang salat jumat dan pada hari penting keagamaan islam.
4. Dinobatkan Sebagai Tempat Ibadah Pertama di Dunia yang Peroleh Sertifikat Green Building EDGE
Sesuai rilis kementrian PUPR pada tanggal 6 April 2022, Masjid Istiqlal Jakarta yang telah direnovasi telah mendapatkan sertifikat final sistem excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC).
Sertifikat ini berisikan pengakuan atas penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building) dalam rangka penghematan energi dan keberlanjutan lingkungan.
Pelaksanaan renovasi masjid seluas 109.547 m2 ini sudah menerapkan prinsip green building. Prinsip ini dilakukan dengan menerapkan penggunaan sistem air conditioner yang hemat energi.
Baca Juga: PSSI Gandeng FIFA, Gita Suwondo Sebut Langkah Positif, Susi Pudjiastuti: Emphaty dimana?
Selain itu juga menggunakan lampu hemat energi berbasis LED, pemasangan solar panel dan penerapan smart building.
Dalam renovasi tersebut juga dilakukan penghematan dalam sektor air dengan mengganti keran wudhu yang lebih hemat air, penggunaan WC dengan dual flush, keran wastafel dan urinal yang hemat air.
5. Menjadi Tempat Aktivitas Agama Islam Lainnya dan Sebagai Tempat Wisata
Masjid Istiqlal memiliki luas bangunan 2,5 ha dan luas lahan 9,9 ha. Selain digunakan sebagai tempat shalat, masjid ini digunakan untuk aktivitas lainnya.
Aktivitas lainnya ialah digunakan sebagai kantor berbagai organisasi islam di Indonesia, digunakan sebagai aktivitas sosia dan kegiatan umum.
Selain digunakan untuk aktivitas keagamaan, masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang datang ke Jakarta. Banyak wisatawan yang datang dari dalam negeri dan juga ada wistawan asing yang beragama islam.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan apabia ada masyarakat non muslim yang datang tetap bisa berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya menerima pembekalan, informasi dan didampingi oleh pemandu. ***