Inovasi Pewarna Alam Limbah Gambir, Hasil Tenun Bisa Fantastis

25 Februari 2023, 10:33 WIB
Doddy Rahadi selaku Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakkan Jasa Industri (BSKJI) berpidato membahas inovasi Pewarna tenun dari limbah gambir /Kemenperin.go.id

MALANG TERKINI - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut mendukung cipta inovasi dalam usaha peningkatan daya saing industri, termasuk pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Padang sejak 2015 terus memperkenalkan inovasinya, pewarna alam dari limbah cair gambir yang bisa diterapkan pada IKM tenun.

Doddy Rahadi selaku Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakkan Jasa Industri (BSKJI) menyampaikan pada Jumat, 24 Februari 2023 bahwa Gambir merupakan sumber alam lokal hasil produk sampingan katekin. Selain itu, tumbuhan ini juga produk unggulan di Kabupaten Lima puluh kota, Sumatera barat.

"Daerah yang merupakan penghasil gambir meliputi, Sumsel, Riau, Sumut dan Papua." Jelasnya.

Baca Juga: Benarkah Xiaomi akan Terjun ke Industri Otomotif dan Buat Mobil Listrik?

Ia juga mengatakan, gambir juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan benang tenun, sudah terbukti dapat menghasilkan warna yang khas dan fantastis. IKM tenun merasa yakin kalau warna yang dihasilkan oleh limbah cair gambir, punya prospek yang potensial untuk dikembangkan.

"Setelah mendapat bimbingan teknis dan konsultasi oleh tim BSPJI Padang." Ujarnya.

Dilansir Malang Terkini dari situs resmi Kemenperin, minat pewarna alam Gambir ini sudah banyak, terutama dari fashion designer yang mengusung tema kultural dan etnologi.

Salah satu contoh IKM yang sudah mengembangkan adalah, CV. ryur Namuri Chan dengan andalan produk lokalnya, Tenun Kubang H. Ridwan. Produk tersebut menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) dan memanfaatkan bahan baku tersebut.

Baca Juga: Arti Kedaireka 2022: Bentuk Integrasi antara Kampus, Dunia Usaha dan Dunia Industri

Kegiatan tersebut sudah dilakukan melalui DAPATI (Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri) dan BSKJI sejak 2022.

Perencanaan tempat pencelupan

M. Nizam selaku Kepala BSPJI Padang sudah merencanakan tempat pencelupan, Persiapan bahan baku, proses dan tahap celup dan uji coba pewarnaan benang tenun. Pemanfaatan peralatan juga mendukung efisiensi proses pencelupan dan menghasilkan warna yang merata.

"Juga dirancang peralatan proses celup untuk mewarnai benang tenun pada skala besar." Terangnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 168: Bagaimana Hubungan antara Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif?

Ditambah pula, hasil warna semakin intens karena proses dilakukan dalam keadaan panas supaya mempercepat difusi zat warna.

Aspek ekonomi

Jika ditinjau dari aspek ekonomi, biaya produksi sekira Rp23,8 juta per bulan, jika terjual penerimaan sekira Rp36 juta. Sehingga dapat memperoleh keuntungan kurang lebih Rp12,2 juta per bulan.

Sedangkan untuk penghitungan secara Revenue Cost Ratio, nilainya 1.51 (>1). Artinya bisa dikembangkan sehingga mendapat keuntungan IKM dengan pay back period 0,6 per bulan. Dalam waktu tersebut, efisiensi yang dicapai untuk memproduksi benang sekira 52,37 persen. ***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler