Hari Buku Nasional 17 Mei: Intip Sejarah dan Tokoh Penggagas di Balik Peringatan Harbuknas 2023

17 Mei 2023, 09:33 WIB
Ilustrasi. 17 Mei Peringatan Hari Buku Nasional / // Unsplash/ Blaz Photo

MALANG TERKINI – Tanggal 17 Mei menjadi satu hal yang menarik untuk dibahas terutama oleh para pecinta buku. Setiap tahun di tanggal ini terdapat peringatan Hari Buku Nasional.

Penetapan Hari Buku Nasional dibuat untuk menumbuhkan budaya serta meningkatkan minat membaca di kalangan masyarakat Indonesia.

Seperti kita ketahui bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Menurut catatan UNESCO, dari 1000 orang penduduk di Indonesia, hanya satu orang yang memiliki minat baca. Dari indeks minat baca tersebut diperkirakan bahwa masyarakat Indonesia rata-rata membaca buku 0 hingga 1 buah setiap tahun.

Baca Juga: Italia Siapkan 30 Juta Euro Lindungi Pengangguran dan Pekerja dari Ancaman AI

Berbeda dengan warga Amerika Serikat yang terbiasa membaca 10 hingga 20 buku dalam setahun. Sedangkan warga Jepang 10 hingga 15 buku setiap tahunnya. Hal ini mengkonfirmasi bahwa tingkat literasi di negara kita masih sangat memprihatinkan.

Sejarah Hari Buku Nasional dan tokoh penggagas di balik peringatan

Peringatan Hari Buku Nasional atau Harbuknas mulai digagas sejak 2002 oleh Menteri Pendidikan, Abdul Mailik Fadjar, pada era Kabinet Gotong Royong yakni periode 2001 hingga 2004.

Adapun sejarah di balik penetapan tanggal 17 Mei sebagai perayaan Hari Buku Nasional adalah karena bertepatan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yakni pada tanggal 17 Mei 1980.

Pada awalnya, Hari Buku Nasional ditetapkan sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Selain itu, bertujuan untuk menaikkan penjualan buku di Indonesia.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Hobi Telat, Sering Reschedule Janji di Menit-Menit Akhir

Menurut laporan, sekitar dua dekade lalu, jumlah rata-rata buku yang dicetak penerbit di Indonesia setiap tahun, hanya mencapai 18 ribu judul. Angka tersebut tergolong sangat rendah dibandingkan dengan negara lain di Asia, seperti Jepang dan China, yang mencapai 40 ribu hingga 140 ribu judul buku.

Selain itu, data dari UNESCO tahun 2002 melaporkan bahwa angka melek huruf masyarakat usia dewasa di Indonesia (usia 15 tahun ke atas) saat itu hanya 87,9 persen. Dan angka ini lebih rendah dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Atas pertimbangan hal tersebut para kelompok pecinta buku dan sejumlah elemen masyarakat mendorong untuk mensahkan gerakan meningkatkan budaya membaca.

Dan di tahun yang sama, tepatnya tanggal 17 Mei 2002 ditetapkan sebagai peringatan Hari Buku Nasional, bersamaan dengan diresmikannya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Peringatan Hari Buku Nasional 2023 dan cara merayakan

Tahun ini perayaan Harbuknas jatuh pada hari Rabu, 17 Mei 2023. Berbagai cara dapat dilakukan untuk merayakan Hari Buku Nasional, di antaranya:

Baca Juga: 17 Mei Ada Peringatan Apa? Simak Sejarah, Makna dan Tema ‘Hari Hipertensi Sedunia’ 2023

- Membeli buku baru yang sangat ingin dibaca atau membaca ulang buku favorit,
- Mendonasikan buku bekas layak baca ke perpustakaan lokal, sekolah, atau taman bacaan,
- Mengunjungi perpustakaan kota atau nasional, dan
- Mengkampanyekan budaya membaca buku di media sosial.

Itulah sejarah, tokoh penggagas di balik peringatan Hari Buku Nasional, serta cara perayaan untuk berpartisipasi mengkampanyekan budaya membaca di Indonesia.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler