Meski Murah dan Bergizi, Terlalu Sering Makan Telur Bisa Picu Penyakit Kronis Ini

- 2 Desember 2020, 14:54 WIB
Terlalu sering mengonsumsi telur picu penyakit
Terlalu sering mengonsumsi telur picu penyakit /PIXABAY/MONICORE

MALANG TERKINI - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi telur secara sering dapat meningkatkan risiko diabetes yang lebih tinggi.

Para peneliti mengamati peningkatan signifikan dalam konsumsi telur di China, yang terjadi bersamaan dengan lonjakan tajam dalam diagnosis tipe 2.

Dan dalam hasil yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition, mereka menyarankan mungkin ada hubungan antara keduanya.

Baca Juga: Konsumsi Buah Kering, Bagus atau Buruk untuk Kesehatan?

Diketahui, telur memang menjadi makanan andalan dengan harga yang terjangkau dan bergizi. Telur biasanya diolah menjadi santapan saat sarapan.

Sebagaimana MalangTerkini.com diambil dari Zona Jakarta dalam artikel "Meski Enak dan Murah, Terlalu Banyak Makan Telur Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis Ini". Namun, sebelum Anda membuang percuma telur-telur Anda, sebaiknya simak dulu penjelasan di bawah ini.

"Selama beberapa dekade terakhir, China telah mengalami transisi nutrisi yang substansial yang membuat banyak orang beralih dari pola makan tradisional yang terdiri dari biji-bijian dan sayuran, ke pola makan yang lebih diproses yang mencakup daging, camilan, dan makanan padat energi dalam jumlah yang lebih banyak," terang ahli epidemiologi dan peneliti Ming Li, Ph.D., dari University of South Australia dalam sebuah pernyataan.

"Pada saat yang sama, konsumsi telur juga terus meningkat, dari 1991 hingga 2009, jumlah orang yang makan telur di China hampir dua kali lipat," imbuhnya.

Baca Juga: Tahukah Kamu, Kondisi Kesehatan Bisa Diketahui dari bentuk Feses

Dalam periode waktu yang sama, angka diabetes juga terus meningkat.

Saat memeriksa laporan diet dari sekitar 8.500 peserta, mereka menemukan bahwa mereka yang makan satu atau lebih telur setiap hari meningkatkan risiko diabetes hingga 60%.

Satu catatan penting tentang penelitian ini adalah menunjukkan korelasi, bukan sebab-akibat.

Sementara para peneliti melihat hubungan antara konsumsi telur dan peningkatan diabetes yang terjadi pada saat yang bersamaan, mereka tidak dapat membuktikan hubungan langsung antara keduanya.

Kendati demikian, ini bukan pertama kalinya penelitian terkait telur dalam studi nutrisi yang mengeksplorasi diabetes.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2009 di Diabetes Care yang memeriksa data dari lebih dari 56.000 orang.

Baca Juga: Mengenal Buah Naga, Buah Ajaib yang Bisa Menangkal Kanker dan Menjaga Kesehatan Jantung

Dalam uji coba penelitian kesehatan yang sedang berlangsung juga menemukan ada hubungan yang kuat antara tingkat konsumsi telur harian yang tinggi dan peningkatan risiko diabetes tipe 2 pada pria dan wanita

Dalam studi khusus itu, para peneliti mencatat bahwa ini mungkin terjadi karena kolesterol makanan yang ditemukan dalam telur dapat meningkatkan kadar glukosa darah (gula).

Ketika mereka tetap tinggi, itu dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan menyebabkan risiko lebih tinggi terkena pradiabetes atau diabetes.

Namun, baik dalam penelitian itu maupun yang terbaru, peneliti menambahkan bahwa telur memang memiliki manfaat nutrisi, termasuk protein, vitamin B2, dan mineral seperti seng dan zat besi.

Jadi, mungkin seperti banyak jenis makanan lainnya, kuncinya di sini bukanlah eliminasi, tetapi moderasi.***(Nika Wahyu/Zona Jakarta)

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x