Soal Rencana Impor 1 Juta Ton Beras, Fadli Zon: HKTI Secara Tegas Menolak

- 11 Maret 2021, 09:11 WIB
Politisi Partai Gerindra dan anggota DPR RI, Fadli Zon baca buku 'Demokrasi Kita'.*
Politisi Partai Gerindra dan anggota DPR RI, Fadli Zon baca buku 'Demokrasi Kita'.* /Twitter/@fadlizon./

MALANG TERKINI - Ketua Umum DPN HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Fadli Zon memberikan kritikan terhadap rencana pemerintah untuk impor beras.

Fadli menilai jika kebijakan impor beras tersebut merugikan petani lokal. Ia dengan tegas menyatakan menolak rancana pemerintah untuk impor 1 juta ton beras.

Hal itu diungkapkan Fadli dalam rangkaian cuitan di Twitter melalui akun @fadlizon, Rabu 10 Maret 2021.

Baca Juga: Sindir Wacana Presiden 3 Periode, Fadli Zon: Sekalian Saja Seumur Hidup

HKTI secara tegas menolak kebijakan Pemerintah untuk impor 1 juta ton beras yg merusak kehidupan petani yg tidak didasari data akurat serta tidak melibatkan stakeholder pertanian Indonesia,” tulis Fadli, Kamis 10 Maret 2021.

Fadli menegaskan jika HKTI meminta pemerintah untuk mencabuk kebijakan impor beras tersebut.

HKTI meminta kepada Pemerintah untuk menempatkan petani dan pertanian Indonesia sebagai basis kedaulatan dan kemakmuran bangsa, bukan sekadar komoditas dagang,” lanjut Fadli.

Politisi Partai Gerinra tersebut mengatakan jika pemerintah sebaiknya melibatkan organisasi petani untuk merumuskan kebijakan-kebijakan pangan.

Baca Juga: Kemenag Berencana Susun Materi Khutbah Jumat, Fadli Zon: Ini Menunjukkan Paranoid

HKTI juga meminta kepada Pemerintah untuk terbuka dan melibatkan secara aktif organisasi petani serta pemangku kepentingan pertanian Indonesia dalam perumusan kebijakan pangan nasional,” tegas Fadli.

Ia juga meminta Bulog melakukan tindakan saat akan panen raya yang akan terjadi dalam waktu dekat ini.

HKTI meminta kepada BULOG untuk menyerap secara aktif dan maksimal hasil produksi petani sesuai dengan HPP pada panen raya Maret-April 2021,” pungkas Fadli.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas menyebutkan jika saat ini belum ada alasan untuk impor beras.

"Alasan (pemerintah) untuk menjaga stok, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan," kata Dwi dalam pernyataan di Jakarta, Rabu 10 Maret 2021, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Shafa Sabila, Wanita Muda Cantik yang Bangga dengan Fadli Zon. Siapa Dia?

Ia mengatakan produksi beras dalam negeri saat ini dalam posisi aman yang terlihat dari penurunan harga gabah kering panen di tingkat petani sejak Oktober 2020.

"Turunnya harga gabah kering di tingkat petani ini menandakan bahwa stok beras sangat memadai, karena biasanya sejak akhir tahun itu naik. Tapi ini kenapa mengalami penurunan, artinya stok beras nasional cukup," ujarnya.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x