Network
MALANG TERKINI - Aplikasi Zero Waste yang berhasil dibuat oleh Raditya Ardi Widigda ini diciptakan untuk para pegiat minim sampah.
Harapannya dengan aplikasi ini para pegiat minim sampah baik yang pemula atau yang sudah level up bisa terbantu.
Konsep aplikasi ini selain dilatarbelakangi oleh banyaknya sampah yang dihasilkan penduduk Indonesia, juga atas masukan dari ibu Radit, Dian Kusuma Wardhani.
Baca Juga: Raditya, Bocah 13 Tahun Pembuat Aplikasi Zero Waste dari Kota Malang
“Saya beri masukan dia, bagaimana kalau membuat aplikasi yang bisa membantu orang untuk bisa hidup minim sampah,” demikian jelas Dian Kusuma Wardhani kepada Malang Terkini, Senin 26 Juli 2021.
Seperti diketahui, setiap hari penduduk Indonesia menghasilkan 0,5 sampai 0,7 kg sampah per orang, dimana sumber terbesar sampah berasal dari sampah rumah tangga.
Saat ini aplikasi Zero Waste yang free tak berbayar ini belum ada di Playstore atau Google Store, kita bisa mendownload lewat link di sini.
Baca Juga: Layanan Air Minum Kota Malang Mengalami Gangguan, Perumda Tugu Tirta Imbau Warga Menampung Air
Aplikasi ini terdiri dari 3 seri yaitu Zero Waste Challenge, Zero Waste Trash Audit, dan Zero Waste Data Base.
Zero Waste Challenge ini menyasar pengguna remaja hingga dewasa dengan tantangan untuk konsisten mencentang daftar zero waste setiap hari.
Tujuan dari Zero Waste Challenge ini adalah untuk mengubah kebiasaan dan konsisten terhadap komitmen hidup minim sampah.
Tingkat kesulitan bisa disetel oleh setiap pengguna dengan 3 tingkatan kesulitan, yaitu tingkat pemula, tingkat menengah, dan tingkat mahir.
Baca Juga: 3 Alternatif Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha 1442 H di Kota Malang Selama PPKM Darurat
Selain itu ada tips berguna di setiap notifikasi setelah kita mencentang daftar zero waste.
Di dalamnya juga ada peta tantangan yang dirancang agar pengguna mengetahui progress selama tantangan berlangsung.
Setelah tantangan selesai, pengguna bisa mendapatkan reward berupa lencana yang bisa dibagikan kepada teman-temannya.
Zero Waste Trash Audit ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui komposisi sampah kita.
Baca Juga: Meski Diminta Cuti, Dokter Eva Sri Diana Pilih Tangani COVID-19 Sampai Tuntas
Trash Audit digunakan untuk mendata penghasilan sampah harian per kategori selama 7 hari.
Setelah login, pengguna akan menginput volume semua sampahnya dan aplikasi akan membuat diagram hasil dari input pengguna.
Setelah program selesai, pengguna akan mendapat rekap hasil Trash Audit berupa diagram.
Zero Waste Data Base dibuat dengan tujuan menyediakan informasi penting terkait jenis sampah, lembaga daur ulang sampah di seluruh Indonesia sampai durasi terurainya sampah.
Baca Juga: Cara Cek Penerima Subsidi PLN dan Besaran Diskon Tarif yang Diberikan
Segala informasi penting tentang persampahan disimpan dalam aplikasi ini.
Setiap seri dari aplikasi ini memiliki kekurangan yang terus diuji coba sebelum di-launching.
Seperti dalam Zero Waste Data Base ini yang kesulitan awalnya pada keterbatasan screen, sehingga memunculkan solusi dengan membuat screen yang bisa di scroll ke bawah.
Untuk mengetahui kekurangan dari aplikasi buatan Radit, dilakukan uji coba yang menyeluruh, dengan menguji aplikasi pada beberapa teman.
Baca Juga: Sibuk Tangani Pasien Covid-19 yang Membeludak, dr Eva Sri Diana Bagikan Pesan Haru Anak Perempuannya
Penyuka quote dari Howard Zinn, 'Small acts, when multiplied by millions of people, can transform the world' ini memiliki saudara kembar bernama Kenia Dyanti.
Kenia Dyanti juga tak kalah hebat dengan saudaranya. Kenia punya hobi menggambar dan sudah mengeluarkan banyak buku.***
