Kritik ini disampaikannya dengan melansir pemberitaan di suatu media yang memuat tulisan berjudul “Pengamat Intelijen mengingatkan Akan Ancaman Terorisme Dalam Bentuk Penyebaran Bahasa Arab”.
Dalam tulisan yang dikomentari Hidayat Nur Wahid itu, tertulis bahwa kekhawatiran Pengamat Intelijen muncul karena terdapat kasus dalam masyarakat.
Didapati orang-orang yang tidak mau hormat pada bendera dan tidak mau menyanyikan lagu wajib Indonesia.
Mereka juga memperbanyak bahasa Arab dan disebut berkiblat pada Taliban. Untuk itulah sekolah-sekolah kemudian menjadi sorotan.
Diketahui, Pengamat Intelijen yang mengeluarkan pernyataan tersebut adalah Susaningtyas Nefo Kertopati.
Baca Juga: 17 Tahun Kasus Pembunuhan Munir, Aktivis HAM Asal Malang yang Diracun di Pesawat
Namun ia juga mengatakan bahwa tidak mengkonotasikan Arab sebagai terorisme, melainkan sebatas kewaspadaan atas tendensi terorisme.***