Pada saat pengamanan penemuan bom, ternyata ditemukan pula botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi berbentuk bulat kecil-kecil), toples berisi 10 kg TATP murni, 4 buah Tupperware berisi TATP murni, C1 beserta setengah botol air minum besar berisi TATP yang sudah berubah warna.
Baca Juga: Makin Kuat Gosip Ivan Gunawan dan Ayu Ting Ting Nikah Siri, Benarkah?
Setelah mengamankan semua bahan peledak ini, tim Jinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jabar melakukan disposal yaitu tindakan pemusnahan kepada bahan peledak di dekat lokasi temuan.
Dari hasil pemusnahan bahan peledak dirasakan efek yang masih sangat mengejutkan karena menimbulkan efek ledakan yang begitu dahsyat.
Untuk pemusnahan TATP seberat 50 gram dilakukan di atas tanah dan menimbulkan lubang berdiameter sekitar 1 meter dengan kedalaman sekitar 20 cm.
Narapidana teroris, Imam Mulyana yang dikawal untuk menunjukkan tempat dia menyimpan bom itu merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Pada tahun 2017 yang lalu dia dan teman-temannya berencana melancarkan aksi teror di dekat Bandar Udara Cakrabhuwana, Cirebon Jawa Barat.
Sasaran dari aksi terornya adalah membuat keributan sebelum kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dimana saat itu akan menghadiri penutupan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-11 di Goa Sunyaragi.
Baca Juga: Sisilia, Perempuan Muda Asal NTT yang Berkesempatan jadi CEO Termuda BRI
Dengan sigap Densus 88 berhasil meringkus Imam Mulyana sebelum dia dan teman-temannya melancarkan aksi terornya, di dekat Bandara Udara Cakrabhuwana sekitar pukul 14.30 WIB sebelum kedatangan Presiden Jokowi dalam kegiatan kunjungannya ke Cirebon.