Beberapa tahun di Sleman, akhirnya Gus Baha dan istri yang tadinya di Sleman harus kembali ke Pondok Pesantren LP3IA Narukan.
Hal itu karena ayahanda Gus Baha, KH Nursali wafat, dan Gus Baha harus melanjutkan estafet kepemimpinan Pondok Pesantren LP3IA Narukan.
Baca Juga: Doa Agar Terhindar dari Fitnah Wanita Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya
Kealiman Gus Baha tidak diperoleh dengan mudah, akan tetapi butuh perjuangan keras dalam belajar untuk mencapai kealiman seperti yang bisa dilihat sekarang ini.
Pun demikian, Gus Baha memang bukanlah orang sembarangan, ia adalah putra dari kyai kondang ahli Alquran KH Nursalim a-Hafidz.
Masa kecil sampai remaja, Gus Baha belajar Alquran kepada ayahandanya tentang menghafal, tajwid, dan qiraah secara benar.
Kemudian KH Nursalim menitipkan anaknya, Gus Baha kepada seorang ulama kharismatik KH Maimun Zubair dan berkhidmah di Pondok Pesantren Al-Anwar.
Baca Juga: Bacaan Doa Iftitah Lengkap: Arab, Latin Beserta Artinya dalam Bahasa Indonesia
Gus Baha tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah formal, ia hanya belajar dari guru ke guru para kyai di Pondok Pesantren yang memiliki sanad keilmuan yang jelas.***