Refly Harun Pertanyakan Sikap PDIP Terhadap Kader yang Deklarasikan Puan Maharani

- 13 Oktober 2021, 06:50 WIB
Refly Harun sebut larangan atas aspirasi kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo adalah tindakan yang tidak tepat.
Refly Harun sebut larangan atas aspirasi kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo adalah tindakan yang tidak tepat. /Tangkapan layar Youtube.com/Refly Harun

MALANG TERKINI – Pengacara Refly Harun mempertanyakan objektivitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyikapi kadernya.

Refly menyoal bagaimana tindakan yang akan dilakukan PDIP pada kadernya yang telah mendeklarasikan Puan Maharani sebagai Capres 2024.

Hal ini berkaitan dengan kasus Deklarasi oleh sebagian Kader PDIP yang memilih dan mengesahkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Perekonomian Indonesia Bisa Berada di Peringkat Ke-7 Dunia di Tahun 2030

Dalam berita yang dibacakan Refly Harun, dikatakan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Pacul menyebut barisan pendukung Ganjar dengan sebutan Barisan Celeng.

Menurutnya, Kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo dianggap telah keluar barisan dan harus diberikan sanksi.

“Lalu bagaimana dengan sanksi untuk Kader PDI di Malang kalau tidak salah ya, yang mendeklarasikan Puan?” kata Refly Harun.

Baca Juga: Diduga Sebarkan Hoaks Megawati Kritis hingga Koma, YouTuber Hersubeno Dilaporkan DPD PDIP ke Polisi

Laki-laki asal Palembang ini juga mengungkapkan bahwa jangan sampai ada ketidakadilan dalam menyikapi kader.

“Coba dari awal Puan yang dideklarasikan ya, pasti nggak dipecat,” tambahnya.

Pernyataan dalam Youtub-nya yang bernama Refly Harun pada 12 Oktober 2021 itu disampaikan dengan nada keheranan.

Baca Juga: Sejumlah Kapal Perang China Masuki Laut Natuna Utara, Puan Maharani Beri Tanggapannya

Pasalnya, pelarangan terhadap kader dalam menyampaikan aspirasi dipandang sebagai tindakan yang cukup aneh.

Hal ini karena menurut para pendukung Ganjar, apapun keputusan Megawati akan dituruti. Hanya saja deklarasi ini sebatas usulan dan keinginan dari masyarakat.

“Namanya aspirasi kan tidak perlu kita tentang, tidak perlu kta bendung. Apakah aspirasi tersebut kemudian menjadi bahan pertimbangan Megawati, ya terserah Megawati,” Kata Refly.

Walaupun sebenarnya ia juga merasa heran terkait partai yang memutuskan calon pemimpin negara di tangan satu orang.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah