Amandemen UUD 1945 tersebut diduga dimaksudkan untuk membuat Jokowi bisa menjabat tiga periode tanpa ada masalah hukum.
"Kalau pak Jokowi enggak punya ambisi, dengar dong apa yang dikatakan Megawati. Kan pak Jokowi gampang saja bilang, sebagai petugas partai harus mengerti apa yang dimaksud Megawati dan menutup pembicaraan yang mengarah kepada gerakan liar," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.
Jika hal tersebut dilakukan, Rocky Gerung menilai Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan akan berhenti untuk melakukan gerakan liar berkaitan dengan deklarasi Jokowi tiga periode.
"Namun kan enggak begitu, pak Jokowi masih punya kesempatan untuk menekan bu Mega dengan segala macam fasiltas, demikan juga NasDem potensial juga untuk menghidupkan perpanjangan ini," ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Heboh Wacana Pemilu 2024 Ditunda, Ketum PBNU: Saya Rasa Ini Masuk Akal
Menilik pada tokoh-tokoh yang ada di belakang deklarasi kebulatan tekad tersebut, Rocky Gerung menilai jika gerakan tersebut liar terstruktur.
"Jadi ini gerakan liar yang sistematis dan terstruktur yang dibuat di istana dan pemimpinnya adalah Presiden," ucap Rocky Gerung.***(Christina Kasih Nugrahaeni/Pikiran Rakyat)
Berita ini pernah terbit di Pikiran Rakyat dalam judul "Jokowi Ditantang, Presiden Diminta Dengar Megawati Soekarnoputri"