Jokowi Dikabarkan Dilirik untuk Jadi Ketum Sebuah Parpol, Fahri Hamzah: Jadi PDIP Juga Sensi

- 15 April 2022, 19:46 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan dirayu untuk jadi Ketum sebuah Partai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan dirayu untuk jadi Ketum sebuah Partai /Biro Pers Sekretariat Presiden/ANTARA FOTO

Baca Juga: Anggaran Pemilu 2024 Diperkirakan Naik 4 Kali Lipat dari 2019, Jokowi: Saya Minta Dihitung Lagi

"Lalu dilihat oleh orang, bukan kita yang ngomong ya, tapi dilihat secara oleh orang agak secara kasar itu memotongnya sekarang ini," ucapnya menambahkan.

Akan tetapi, Fahri Hamzah mengatakan apa yang dialami PDIP saat ini adalah konsekuensi dari masa lalu.

"Tapi itu adalah konsekuensi dari masa lalu, tidak ada yang tiba hari ini tanpa penjelasan dari masa lalu," ucapnya.

Baca Juga: Harga LPG Bakal Naik, Ini Penyebabnya Kata Menteri ESDM

"Ini semua adalah akibat dari kita enggak mengatur sistemnya secara baik, termasuk juga mengatur soal koalisi dan sebagainya, seolah-olah dalam presidensialisme ada koalisi," tutur Fahri Hamzah menambahkan.

Dia mengatakan bahwa begitu Jokowi jadi Presiden, PDIP seharusnya tidak boleh merasa bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu adalah milik partainya.

Pasalnya, ada partai lain yang merasa lebih dekat dengan Jokowi, bahkan mengincarnya menjadi Ketua Umum (Ketum).

"Begitu Pak Jokowi jadi presiden, PDIP gak bisa merasa itu adalah presidennya karena ada partai lain yang merasa di partainya itu lebih dekat dengan Pak Jokowi," ujar Fahri Hamzah.

"Bahkan ada partai mengatakan 'kami enggak punya calon, selama Pak Jokowi jadi presiden maka kami nggak punya calon' katanya. Ada partai yang lebih dalam mungkin nawarkan kepada Jokowi jadi ketua umum," katanya menambahkan.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah