“Kami belum mampu memahami kurikulum yang sedang berjalan, lalu dipaksa lagi untuk beradaptasi dengan kurikulum yang baru,” tambah Anjelina.
Tak hanya bagi siswa, Anjelina juga beranggapan bahwa guru pun memiliki keresahan dan kesulitan yang sama dalam hal beradaptasi.
Anjelina adalah satu dari banyaknya siswa di Indonesia yang menjerit terkait perubahan kurikulum pendidikan yang begitu cepatnya. Ketua OSIS SMAS St. Familia Wae Nakeng tersebut seakan menjadi perwakilan suara dari ribuan siswa yang kesulitan beradaptasi dengan kurikulum pendidikan di Indonesia.
Dirinya pun juga menitip pesan kepada Dr. Andreas Hugo Pareira selaku Anggota Komisi X DPR RI untuk disampaikan kepada Presiden Joko Widodo atau Menteri Pendidikan untuk bisa lebih bijak dalam menentukan kurikulum di Indonesia.
“Apa boleh ditetapkan hanya satu saja kurikulum yang kurikulum itu betul-betul sesuai dengan pendidikan di Indonesia. Dan kami sangat mengharapkan kurikulum yang ditentukan itu betul-betul sesuai dengan atas dasar kajian analisis yang sangat mendalam,” tutup Anjelina. ***