Akibat Steam, Battlenet, Epic Games, PayPal Diblokir Tagar Blokir Kominfo Trending di Twitter

- 30 Juli 2022, 09:26 WIB
Ilustrasi: Steam, Epic Games, hingga PayPal Diblokir, Netizen Protes ke Kominfo
Ilustrasi: Steam, Epic Games, hingga PayPal Diblokir, Netizen Protes ke Kominfo /Pixabay/geralt/

MALANG TERKINI – Tagar Blokir Kominfo mulai trending di Twitter pada pagi hari ini 30 Juli 2022. Pasalnya beberapa layanan game dan pembayaran online telah diblokir.

Pemblokiran game di Steam, Uplay, Battlenet, hingga Epic Games telah dilakukan sejak dini hari oleh Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) .

Tak hanya game saja, sarana pembayaran online secara Internasional, PayPal juga ikut diblokir oleh Kemenkominfo.

Baca Juga: Kominfo Blokir Game di Steam, Uplay, hingga Epic Game, Ini Penjelasannya

Sontak para pecinta games dan freelancer melayangkan protes massal di Twitter dengan tagar Blokir Kominfo.

Menurut beberapa pelaku e-sports dengan adanya pemblokiran ini akan membunuh perlahan-lahan komunitas e-Sports lokal dan pembuat konten game.

"Congratulations @kemkominfo for slowly killing the local e-Sports community and gaming content creators for blocking LEGITIMATE game sellers like Steam, Epic Games Stores and many more. (Selamat @kemkominfo karena perlahan membunuh komunitas e-Sports lokal dan pembuat konten game karena memblokir penjual game sah seperti Steam, Epic Games Stores, dan banyak lagi),” ucap salah satu akun Twitter @hamstersxxx, Sabtu 30 JUli 2022.

Baca Juga: Apa Itu PSE yang Membuat Platform Digital Terancam Diblokir Jika Tidak Mendaftar di Kominfo?

Selain itu, maraknya penggunaan game bajakan ditengarai mulai bermunculan pasca dilakukan pemblokiran ini.

With the blockade of legitimate websites that sells games, this actually throws us up to two decades back where pirated games were sold out on the open on malls. Is this the future that we’re going to see? Hopefully not. (Dengan pemblokiran situs web sah yang menjual game, ini sebenarnya membawa kita ke dua dekade yang lalu di mana game bajakan terjual habis di tempat terbuka di mal. Apakah ini masa depan yang akan kita lihat? Semoga tidak),” imbuhnya.

Cara terbaik untuk memantau aktivitas internet di Indonesia, menurutnya bukan seperti ini apalagi sampai dilakukan pemblokiran.

“With all due respect and in my very honest opinion, not only this is NOT the best way to monitor Indonesian internet activities but the execution has been visibly rushed and the rules has been incredibly vague on what violations constitutes a warning or even a block. (Dengan segala hormat dan menurut pendapat saya yang sangat jujur, ini bukan hanya bukan cara terbaik untuk memantau aktivitas internet di Indonesia, tetapi eksekusinya tampak terburu-buru dan aturannya sangat kabur tentang pelanggaran apa yang merupakan peringatan atau bahkan pemblokiran),” imbuhnya.

Baca Juga: Persyaratan Beasiswa S2 Dalam Negeri Kominfo 2022, Terbuka untuk PNS dan Umum

Para pecinta games tersebut juga meminta pengembalian uang mereka atas pembayaran pajak yang pernah dibeli melalui games tersebut.

I need a refund on all of my taxes that’s paid when I buy games from these services. It’s only fair since I’ve paid for goods and services tax that’s (soon-to-be) rendered useless for I’ve lost access to it. (Saya memerlukan pengembalian dana untuk semua pajak saya yang dibayarkan saat saya membeli game dari layanan ini. Ini adil karena saya telah membayar pajak barang dan jasa yang (akan segera) menjadi tidak berguna karena saya kehilangan akses ke sana),” kata pemilik akun @hamsterzxxx

Today is the fallen for indonesia gaming community , virtual liver streamer community and other community (Hari ini adalah jatuhnya komunitas game indonesia, komunitas live streamer virtual, dan komunitas lainnya),” ujar akun @dxxxx

“Satu kata dari seluruh freelance dan streamer di seluruh Indonesia buat instansi satu ini,” tutur akun @Pistachixxx.

Baca Juga: Pikiran-Rakyat.com Jadi Mitra Mitra Kampus Merdeka, Ini Cara Syarat dan Daftar Mahasiswa yang Ingin Magang

Para freelancer juga menyesali tindakan pemblokiran ini, pasalnya PayPal telah mendaftarkan ke PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) Kominfo sejak tanggal 29 Juli 2022.

“Yo, PayPal sebenarnya terdaftar di PSE Kemarin (29 Juli) tetapi mereka tetap memblokirnya,” ujar akun @renjixxx.

Hingga berita ini diterbitkan, tagar blokir Kominfo masih berada di posisi ketiga trending topics di Twitter.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x