Baca Juga: Cerita rakyat NTT, Legenda Bukit Fafinesu di Kabupaten Tengah Utara Lengkap dengan Pesan Moralnya
Begitupun pasangan suami istri baru, Roro Anteng dan Joko Seger yang pindah bersama kelompok yang pergi ke gunung berapi.
Keduanya merupakan penguasa daerah gunung berapi yang dinamakan Tengger, berasal dari Roro Anteng dan Joko Seger.
Kemudian ia menamai dirinya dengan nama Purba Wasesa Mangkurat Ing Tengger yang berarti penguasa Tengger yang saleh.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Cerita Rakyat? Berikut Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
Selama masa kepemimpinannnya wilayah Tengger terbilang makmur, namun sang Raja dan Ratu merasa ada yang kurang selama masa pernikahannya karena mereka tidak memiliki anak untuk menggantikan tahta mereka.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mendaki puncak gunung berapi untuk berdoa dan memohon di hadapan Para Dewa dengan bermeditasi.
Selama meditasi keduanya mendengar suara gemuruh dan kawah panas yang terangkat secara ajaib disertai dengan petir emas.
Baca Juga: Cerita Rakyat Malin Kundang, Dongeng Nusantara Berkisah Anak Durhaka
Doa mereka akhirnya didengar oleh Para Dewa, keduanya akan segera diberikan momongan, tetapi mereka harus mengorbankan anak terakhir mereka sebagai imbalan. Hal itu adalah sebuah masa depan yang menjanjikan yang tidak dapat disangkal.