Demam Babi Afrika Mewabah di Indonesia

- 9 Mei 2023, 20:27 WIB
Ilustrasi. Demam babi Afrika mewabah di Indonesia
Ilustrasi. Demam babi Afrika mewabah di Indonesia / // Unsplash/ Kenneth Schipper Vera

“Tidak hanya ekspor ke Singapura terganggu, pasokan (babi) ke Kota Batam juga terpengaruh,” kata Mardanis.

Singapore Food Agency (SFA) mengatakan pada 20 April bahwa bangkai babi yang berasal dari sebuah peternakan di Pulau Bulan, tak jauh dari pulau utama Batam, ditemukan terinfeksi virus tersebut. Mereka kemudian dikeluarkan dari tempat pemotongan.

Singapura juga telah menghentikan impor babi hidup dari Pulau Bulan, yang merupakan pemasok sekitar 15 persen daging babi Indonesia.

Pulau Bulan merupakan pemasok babi berskala besar

Pulau Bulan merupakan lokasi peternakan babi skala besar milik perusahaan agribisnis, Indotirta Suaka. Menurut data Dinas Pertanian Batam, peternakan seluas 1.500 ha itu mampu mengekspor 240.000 ekor babi per tahun ke Singapura.

Pekan lalu, tim dokter hewan Indonesia dikirim untuk mengumpulkan sampel dari peternakan untuk diuji di laboratorium di Sumatera. Tes tersebut mengkonfirmasi bahwa babi di peternakan tersebut terinfeksi oleh virus demam babi Afrika.

Baca Juga: Elon Musk: Twitter akan Hapus Akun yang Tidak Aktif

Demam babi Afrika tidak menular pada manusia

Demam babi Afrika tidak menginfeksi manusia. Namun, sangat menular di antara babi hutan dan babi, dan bahkan dapat ditularkan melalui daging mentah dari hewan yang terinfeksi.

SFA mewajibkan daging babi yang diekspor ke Singapura bebas dari demam babi Afrika.

Singapura mengimpor daging babi dari lebih dari 20 sumber, termasuk babi hidup dari Malaysia, serta daging babi dingin dan beku dari Australia dan Brasil.***

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x