Antisipasi Adanya Dampak El Nino, Menteri Pertanian Pacu Produksi Beras di Daerah Hijau Indonesia

- 4 September 2023, 09:32 WIB
 Ilustrasi: Petani memupuk padi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (23/5/2023).  ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa. (ANTARA/ARNAS PADDA)
Ilustrasi: Petani memupuk padi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (23/5/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa. (ANTARA/ARNAS PADDA) /

"Oleh karena itu kita masuk (zona hijau). Ada 500 hektare untuk mem-booster daerah-daerah hijau kita. Insya Allah daerah hijau itu kalau kita jalan sesuai rencana bisa menghasilkan tiga juta ton gabah, kalau dikonversi jadi beras kira-kita dapat 1,5 juta ton," sebutnya.

Kalaupun dampak El Nino ini sangat tinggi dan sangat keras, kata Mentan, dari analisa data menunjukkan akan kekurangan produksi beras hingga 1,2 juta ton dan 880 ribu ton kalau dampaknya sedang.

"Kalau agak dahsyat kita kehilangan 1,2 juta ton. Untuk itu kita coba siapkan 1,5 juta ton agar data kita compare. Sekali lagi, El Nino boleh datang, tapi untuk menyerah juga terlalu berlebihan," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, percepatan tanam di daerah yang ada air harus dilakukan. "Seluruh kabupaten kota yang jumlahnya 500 hektare lebih, kita berharap bisa ada 1.000 hektare yang bertanggung jawab (berproduksi) hadapi El Nino," kata Mentan.

Lebih jauh Mentan mengatakan kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja, karena krisis pangan mulai melanda dan diperbesar oleh dampak El Nino.

"Kita berharap di Indonesia dengan kerja yang apik dan kerja terstruktur, kerja hand to hand dan kerja sama yang baik semua pihak, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota saling membantu, agar kita bisa keluar dari kemarau yang sangat besar ini atau El Nino," ujar Mentan. ***

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah