Kenaikan Harga Beras Terus Terjadi di Berbagai Daerah, Disperindag NTT: Masyarakat Dimohon Tidak Panik

- 8 September 2023, 10:20 WIB
Disperindag NTT minta masyarakat tak perlu panik lantaran kenaikan harga beras yang tengah terjadi.
Disperindag NTT minta masyarakat tak perlu panik lantaran kenaikan harga beras yang tengah terjadi. /freepik/jcomp/

Penetapan HPP tersebut sebagai tindak lanjut dari kenaikkan harga gabah di tingkat petani, sehingga mendorong pemerintah menyusuaikan harga beras berdasarkan tempat tinggal masyarakat (zonasi) untuk menjaga kesejahteraan petani.

Dia mengatakan, gabah penggilingan yang semula Rp4.200/kg naik Rp5.000/kg, gabah kering dari Rp5.100/kg naik Rp6.200/kg dan harga beras bulog sudah Rp10.250/kg.

Vivi mengatakan Provinsi NTT masuk dalam zona 2 bersama Kalimantan dan Sumatra (selain Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan) dengan kategori harga beras medium Rp11.500/kg dan beras premium Rp14.400/kg.

Dia mengatakan meskipun harga beras naik, tetapi persediaan beras di pasar untuk kebutuhan masyarakat masih terlampaui dan mengakomodir kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Intinya stok beras ada dan mencukupi kebutuhan meskipun dengan kenaikkan harga cukup berat bagi kita, tetapi perlu dipahami bahwa kenaikan ini telah dikalkulasikan secara baik dengan biaya pengeluaran petani," katanya.

Vivi mengatakan untuk mencegah monopoli pasar, Dinas Perindag NTT gencar memantau harga kebutuhan pokok dan menindak tegas pedagang yang melakukan penimbunan stok beras untuk monopoli pasar dengan mencabut izin usaha.

Selain itu, untuk menjaga harga jual pangan masyarakat, pemerintah telah menyiapkan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk memasok pangan masyarakat agar tetap dijual dengan harga yang sesuai dengan ketetapan pemerintah.

"Di NTT kita punya dua sistem resi gudang (SRG), satu di Kabupaten Kupang yang dibuka sejak tahun 2010 dan di Kabupaten Belu yang di buka tahun 2021," kata Vivi. ***

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah