Pentingnya Memahami Makna Politik Uang dalam Pemilu, Ini Kata Akademisi

- 13 September 2023, 17:33 WIB
Ilustrasi: Politik uang atau suap dalam pemilu
Ilustrasi: Politik uang atau suap dalam pemilu /Antara/

MALANG TERKINI - Herdiansyah Hamzah Castro, Peneliti Pusat Studi Antikorupsi Universitas Mulawarman meminta peserta Pemilu untuk memahami makna suap dalam pemilu.

Hal ini menyusul pernyataan Prabowo yang menyarankan masyarakat agar menerima uang serangan fajar. Herdiansyah menilai Prabowo keliru karena gagal memahami esensi suap dalam pemilu (bribery).

“Apa pun alasannya, pemberi maupun penerima secara simbiosis mutualisme terlibat dalam mata rantai politik uang. Pernyataan ini pertanda 'dangkalnya' pemahaman soal esensi politik uang,” ujar Herdiansyah di Jakarta, Rabu.

Ia mengingatkan bahwa politik uang merupakan tindakan yang selama ini membuat ongkos politik elektoral di Indonesia sangat mahal (high cost politics).

“Saya pikir Prabowo mesti belajar kembali bagaimana politik uang itu bekerja. Jangan sampai justru membuat politik uang makin subur,” tegasnya.

Dia menjelaskan pernyataan yang disampaikan Prabowo itu secara tidak langsung justru permisif terhadap praktik politik uang, termasuk serangan fajar.

Kondisi itu, sambung Herdiansyah, dikhawatirkan akan berdampak semakin membuat kesadaran publik kian terbelakang. Dia khawatir publik akan terus terjebak dengan pragmatisme politik, siapa yg bayar maka akan dipilih.

“Padahal kita butuh pemilih cerdas yang memilih karena ide dan gagasan para calon, bukan karena isi kantungnya,” kata dia.

Dia mengingatkan bahwa mahalnya ongkos politik akan memicu pada tindakan korupsi. Herdiansyah mengungkapkan bahwa berbagai riset sudah dijelaskan terkait biaya yang harus dikeluarkan politisi ketika mengikuti pemilu.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x