Memasuki Musim Pemilu, Pakar Keamanan Siber MInta Bacapres Tata Kelola Teknologi di Indonesia

- 16 September 2023, 12:51 WIB
 Pakar keamanan siber Ahmad Faizun. ANTARA/HO-Pri.
Pakar keamanan siber Ahmad Faizun. ANTARA/HO-Pri. /

MALANG TERKINI - Indonesia sebentar lagi akan memasuki era musim pemilu. Apalagi beberapa partai politik sudah mulai mengumumkan bakal calon presiden dan wakil presidennya.

Bakal calon presiden (bacapres) pun mulai terlihat mendatangi masyarakat untuk bersosialisasi dan mencari tahu berbagai masalah di masyarakat secara langsung.

Hal ini pun berhasil menarik perhatian para pakar, tidak hanya pakar politik, namun juga pakar keamanan siber. Pakar keamanan siber pun meminta agar nantinya bacapres dapat melakukan tata kelola teknologi di Indonesia jauh lebih baik lagi agar perlindungan data pribadi jauh lebih aman.

Pakar keamanan siber Ahmad Faizun mendorong bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan bersaing di kontestasi Pilpres 2024 untuk mengedepankan tata kelola teknologi dan perlindungan data pribadi.

"Pak Capres tolong tentukan peta jalan teknologi anda dengan bijak dan hati-hati. Lima tahun adalah waktu yang cukup lama jika kita tidak tahu harus berbuat apa, tetapi terlalu singkat jika kita terlalu sibuk bekerja tanpa peta. Jika kita gagal untuk menjelaskan peta jalan teknologi sekarang, kita seolah-olah berencana untuk gagal dalam 5 tahun ke depan,” kata Faizun dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Faizun mengatakan ada pakar yang memprediksi teknologi akan membawa degradasi kualitas moral dan budaya, namun hal sebaliknya juga bisa terjadi bila teknologi digunakan dengan tata kelola cermat yang baik.

Teknologi produktif dan kondusif akan memberi efek luar biasa bagi pembangunan budaya serta ekonomi Indonesia.

Teknologi juga menciptakan peluang bisnis, seperti menganalisis rekam medis untuk pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat di masa depan, menganalisis kesehatan hewan dan iklim untuk mencegah penyakit menular yang membahayakan seluruh populasi di wilayah tertentu.

Faizun mengingatkan masyarakat saat ini tak bisa lepas dari penggunaan gawai, sehingga presiden di masa depan harus memastikan bahwa pengumpulan data dari media sosial tidak akan melanggar privasi individu.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x