Memasuki Musim Pemilu, Pakar Keamanan Siber MInta Bacapres Tata Kelola Teknologi di Indonesia

- 16 September 2023, 12:51 WIB
 Pakar keamanan siber Ahmad Faizun. ANTARA/HO-Pri.
Pakar keamanan siber Ahmad Faizun. ANTARA/HO-Pri. /

"Perlindungan dan pembatasan yang tepat untuk mengakses privasi harus ditentukan dan dipantau. Aturan apa pun yang kita tetapkan, kita harus memberikan tindakan dan sanksi. Model hadiah dan hukuman langsung dan efektif sekarang tersedia di banyak negara. Kita harus mulai mengadopsi teknologi seperti ini dan membawa budaya baik dari barat ke dalam budaya Indonesia kita," ujarnya.

Ditegaskannya, generasi penerus bangsa sangat bergantung pada tersedianya digitalisasi untuk menyediakan lingkungan hidup terbaik.

Tidak hanya dengan mengelola lingkungan dan sumber daya alam, tetapi juga memungkinkan anak muda untuk merangkul teknologi sejak mereka lahir.

Lebih jauh Faizun mencontohkan bagaimana teknologi menjadi salah satu kampanye di Pilpres Amerika Serikat.

Saat Joe Biden maju sebagai calon presiden, dia memiliki beberapa program yang mengatur dan mempromosikan teknologi seperti, koneksi internet murah dengan jangkauan lebih luas ke semua warga negara.

Tak hanya itu Biden juga menyuarakan perlindungan bagi anak-anak dan warga negara dari pengumpulan data media sosial yang mengancam kebebasan individu dan penyalahgunaan perlindungan data.

Menyangkut teknologi, Indonesia diketahui memiliki teknologi fintech dan salah satu sistem pembayaran paling maju di Asia.

Indonesia adalah satu-satunya KTP yang memiliki data biometrik yang sudah terhubung dengan nomor jaminan sosial.

Namun pelayanan berlandaskan terknologi itu akan terkendala jika kebijakan sektoral antara kementerian dan pemerintah daerah tidak menerapkan dan mengadopsi inovasi KTP tunggal tersebut.

Sebagai perbandingan, Faizun juga membeberkan bahwa Australia telah menyediakan platform eCitizen untuk melayani warganya.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah