Tidak Semua Air Sama, Kualitas Buruk Dapat Picu Stunting

- 26 September 2023, 22:16 WIB
Kegiatan Media Gathering Aqua “Tidak Semua Air Sama” yang berlangsung di Four Seasons, Ballroom 2, Jakarta, Selasa.
Kegiatan Media Gathering Aqua “Tidak Semua Air Sama” yang berlangsung di Four Seasons, Ballroom 2, Jakarta, Selasa. /

MALANG TERKINI - Perlu diperhatikan bahwa kualitas air minum yang buruk dapat memicu masalah kesehatan tubuh, salah satunya gangguan sistem pencernaan hingga yang terparah adalah stunting.

Dokter spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Diana Sunardi, Mgizi, SpGK(K) mengingatkan hal tersebut.

“Sumber air yang berkualitas buruk dapat membawa berbagai masalah kesehatan, seperti diare hingga stunting. Komposisi mikrobiota antara lain dipengaruhi oleh sumber air minum,” kata Diana Sunardi dalam kegiatan media gathering “Tidak Semua Air Sama” di Jakarta, Selasa.

Diana Sunardi yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) menjelaskan bahwa dari berbagai riset yang dihadirkan bahwa komposisi bakteri jahat dari air minum menjadi penyebab terjadinya berbagai kerusakan di organ tubuh manusia.

“Walaupun air minum sudah direbus hingga mendidih, jika cara penanganan dan penyimpanan air tidak higienis maka kontaminasi E. coli dapat kembali terjadi,” jelas dia.

Oleh karena itu, Menteri Kesehatan mengatur itu semua dalam Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang menyebutkan bahwa air minum harus memenuhi syarat tidak berbau, tidak berasa (tawar, dingin alami), bersih dan jernih, serta aman dari kontaminan.

Dia juga menyatakan bahwa Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari Kementerian Kesehatan (2020) menyebutkan bahwa 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri E. coli, dan baru 11.9 persen rumah tangga yang memiliki akses terhadap air yang aman untuk dikonsumsi.

Dalam kesempatan yang sama, Guru besar hidrogeologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana, mengatakan bahwa kualitas air tidak semuanya sama. Hal itu dikarenakan sumber air yang diperoleh dari sumber yang berbeda-beda.

“Air yang sehat dan aman untuk dikonsumsi sangat bergantung dari sumbernya. Air yang diambil dari tanah dangkal besar peluangnya untuk tercemar aktivitas manusia. Sementara air dari akuifer dalam sifatnya murni dan memiliki kandungan mineral alami sehingga aman dan menyehatkan untuk dikonsumsi.” kata Heru Hendrayana.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x