Sosialisasi Perihal Bahaya Stunting di Pegunungan, Bupati Barru Berikan Apresiasi Kepada DPR dan BKKBN

- 12 September 2023, 11:21 WIB
Suasana Bupati Barru memberikan sambutan pada saat kunjungan Anggota Komisi IX DPR RI Hj Hasnah Syam bersama Kepala BKKBN Sulsel Shodiqin berkunjung ke lokasi terpencil di Barru, Sulsel. Antara/ HO-BKKBN Sulsel
Suasana Bupati Barru memberikan sambutan pada saat kunjungan Anggota Komisi IX DPR RI Hj Hasnah Syam bersama Kepala BKKBN Sulsel Shodiqin berkunjung ke lokasi terpencil di Barru, Sulsel. Antara/ HO-BKKBN Sulsel /

MALANG TERKINI - Stunting merupakan salah satu permasalahan yang perlu untuk segera diatasi di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu upaya untuk menekan angka stunting di Indonesia adalah dengan melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat mengenai bahaya stunting.

Selain itu, juga perlu upaya nyata untuk menanggulangi stunting yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu yang telah melakukan sosialisasi bahaya stunting adalah BKKBN Sulawesi Selatan dan Komisi IX DPR RI. Sosialisasi ini dilakukan kepada warga pegunungan di Wilayah Gantareng.

Upaya sosialisasi yang dilakukan oleh BKKBN dan perwakilan DPR RI ini pun mendapat apresiasi langsung dari sosok Bupati Barru.

Bupati Barru Suardi Saleh mengapresiasi Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Komisi IX DPR RI melakukan sosialisasi tentang bahaya stunting pada warga pegunungan di Desa Gantareng, Kecamatan Pujanantin.

"Kami sangat mengapresiasi BKKBN dan Komisi IX DPR RI yang mengunjungi warga di Desa Gantareng yang merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Barru, yang berada di daerah pegunungan dan terpencil, berbatasan dengan Kabupaten Bone dan Pangkep," kata Suardi di Barru, Senin.

Dia mengatakan Anggota Komisi IX DPR RI drg Hj Hasnah Syam bersama Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin dan jajaran lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru dan Muspida hadir bersama-sama untuk membantu mengedukasi masyarakat di wilayah terpencil.

Menurut dia, stunting menjadi ancaman dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045, sebab stunting bukan hanya masalah tinggi badan, namun juga berpengaruh pada intelektual anak yang rendah.
.
"Saat ini kita akan memasuki masa bonus demografi, tetapi kalau anak-anak kita yang lahir banyak stunting akan menurunkan daya saing kita, bangsa kita akan sulit bersaing di masa mendatang," ujar Suardi.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x