Belajar Greenhouse Drip Irrigation System, Petani IKN Bertani Hemat Air

- 29 September 2023, 17:32 WIB
Belajar bersama di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Tani Nusantara di Samboja. (ANTARA/HO-OIKN)
Belajar bersama di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Tani Nusantara di Samboja. (ANTARA/HO-OIKN) /

Pelatihan dimulai dengan pemaparan ketua kelompok tani pengurus P4S Nasional, Abdul Gushai Uzuluddin yang menjelaskan budi daya menanam secara hidroponik untuk diaplikasikan di perkotaan. Hidroponik ini membutuhkan lahan yang minim.

Andi Burhan Badurahman Abdullah (Budi), Ketua Umum FK P4S Nasional dalam paparannya menjelaskan sistem fertigasi yang menguntungkan dari berbagai segi, seperti kaya akan nutrisi, biaya murah.

Kemudian minim penyakit tanaman, kemudahan mengontrol tanaman, membantu meningkatkan hasil, kualitas, dan keseragaman tumbuhan, dan meminimalisasi pencemaran.

Pada hari kedua peserta pelatihan diajak untuk praktik langsung ke lapangan dengan mengunjungi greenhouse P4S di Samboja.

Materi yang diberikan meliputi penyiapan alat dan desain instalasi sistem fertigasi, pengelolaan nutrisi/pupuk yang digunakan dalam pengairan, penyiapan media tanam, pengendalian hama penyakit, pemilihan dan seleksi bibit hingga pemanenan dan pascapanen.

Peserta diajak melihat kondisi greenhouse yang ideal untuk membangun pertanian dengan sistem fertigasi. Tidak hanya melihat, peserta diajak untuk mencoba membuat, dan mempraktikkan tahap-tahap pembangunan sistem tersebut.

Peserta juga diajak mencoba memanen dan mencoba melon hasil dari pertanian fertigasi. Para peserta tertarik membudidayakan melon untuk salah satu hasil pertaniannya ke depan.

Tidak sampai memanen saja, pada hari ketiga peserta diajarkan bagaimana cara menganalisis usaha dan memasarkan hasil panennya, sehingga akan terlihat proyeksi pendapatan yang akan diperoleh, serta hasil yang diperoleh lebih besar dari biaya yang akan dikeluarkan.

Pada pemasaran, hasil pertanian di ibu kota ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN dan daerah penyangga, seperti Balikpapan dan Samarinda.

Christina Shanti Dewi, selaku Widyaiswara menyampaikan bahwa pada kondisi saat ini, penting untuk para petani memahami pasar yang ada.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah