Erick Thohir Akhirnya Mengupas Alasan Mengangkat Ahok Menjadi Komisaris Utama Pertamina

- 3 November 2020, 18:27 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Jokowi
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Jokowi /Twitter/@basuki_btp

MALANG TERKINI – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diangkat menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Ahok adalah sosok yang penuh kontroversi, susana politik nasional sempat memanas saat dirinya terjerat kasus penistaan agama dan harus mendekam di penjara.

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku punya alasan tertentu sehingga memelihi Ahok untuk menduduki jabatan Komut di Pertamina.

Baca Juga: Sopir Pribadi Najwa Shihab Ungkap Kebiasaan Majikannya Saat di Dalam Mobil

Penunjukan Ahok saat itu menuai banyak kontroversi. Pasalnya, Ahok baru saja keluar dari penjara atas kasus penistaan agama, sehingga masih banyak pihak yang menilai Ahok bukan sosok yang pantas.

Erick mengaku bahwa dirinya memiliki alasan kenapa memilih mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Ia mengungkapkan alasan tersebut saat diwawancarai oleh Karni Ilyas.

Seperti diwartakan ZonaJakarta.com dalam artikel berjudul “Dinilai Sebagai Figur 'Bersih', Erick Thohir Blak-blakan Ungkap Alasannya Pilih Ahok Jadi Komisaris,” Erick memilih Ahok karena kinerjanya selama menjadi gubenur DKI Jakarta.

"Kontroversi pengangkatan Komisaris Utama Pertamina Ahok. Apa pertimbangannya?" tanya Karni Ilyas di kanal Youtube Karni Ilyas Club yang diunggah pada Minggu 1 November 2020.

Di mata Erick Thohir, ada beberapa tokoh politik termasuk Ahok yang memiliki sifat tertentu.
Ia menilai bahwa Ahok mampu menghasilkan pekerjaan yang baik sehingga dirinya memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menduduki petinggi Pertamina.

Baca Juga: Jokowi Bakal Berikan Penghargaan Kepada Gatot Nurmantyo, Mahfud MD Beberkan Sesuatu

"Saya rasa tadi saya sudah jawab bahwa figur-figur seperti Pak Ahok, Pak Amin, Pak Chandra Hamzah, itu figur-figur yang bersih. Figur-figur yang punya track record menghasilkan pekerjaan yang baik," jelas Erick Thohir.

"Nah karena itu kita angkat," imbuhnya.

Erick Thohir menyebut jika setiap komisaris memiliki karakter yang berbeda sehingga hal itu menjadi tanggung jawab seorang menteri.

"Tentu masing-masing komisaris mempunyai karakter yang berbeda-beda, nah itu nasibnya menteri, Pak Karni," kata Erick Thohir.

"Jadi sama kalau Pak Karni bilang tadi direksi kita juga punya konsekuensi melayani 41 komut yang berbeda-beda karakter," ungkap Erick Thohir sembari tertawa.

Lebih lanjut, Erick Thohir mengaku tidak memandang siapa yang pro atau kontra terhadap Ahok.
Ia menilai bahwa yang terpenting adalah bagaimana seseorang dipilih karena bisa menjalankan amanahnya.

"Ini terpecah antara yang dukung dia (Ahok) dengan yang benci dia. Dari opini publik kurang menguntungkan Menteri BUMN," ungkap Karni Ilyas.

"Ya saya tidak melihat itu, Pak Karni. Yang penting itu tadi, amanahnya dijalankan, sama juga indahnya Indonesia kita nikmati ketika bagaimana Bapak Presiden kita, Pak Prabowo Menhan bergabung," jelas Erick Thohir.

Baca Juga: Sudah Kepala 5 Yurike Prastika Berpose ‘Polos’ di Atas Ranjang, Bikin Netizen Kegerahan

"Saya rasa justru ini yang bisa menjadi contoh. Kita berbeda pendapat tapi jangan juga menghancurkan bangsa ini," terangnya.

Terlebih lagi, Indonesia yang tengah menghadapai pandemi Covid-19 ini, Erick Thohir memerlukan sosok yang memiliki sifat baik di dalam perusahaan yang bakal dipimpinnya.

"Kembali sama, saya melihat itu bagian kita mengangkat figur-figur yang secara good corporate governance ada dan punya hasil. Itu yang kita coba," kata Erick Thohir.

Sebagai manusia, Erick Thohir menyadari kemampuannya yang tidak bisa mengatur 41 1 anak perusahaan BUMN dalam sekali waktu.***( Nika Wahyu/ZonaJakarta.com)

 

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah