Kronologi di Balik Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Perjuangan Erick Thohir Mengemban Amanat Presiden

30 Maret 2023, 21:55 WIB
Perjuangan Erick Thohir dan kronologi pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia //Twitter/Erick Thohir

MALANG TERKINI - FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pembatalan ini disinyalir karena adanya berbagai penolakan terhadap tim nasional Israel yang lolos seleksi Piala Dunia U-20. Penolakan ini menjadi perbincangan hangat warganet Twitter.

Pengguna akun Twitter @kuraw*** membagikan tweet mengenai kronologi di balik pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia dan perjuangan Erick Thohir mengemban amanat presiden. Hingga berita ini rilis, tweet tersebut mendapatkan 10.4K retweet dan 31K likes.

Dalam tweet tersebut berisi isu penolakan timnas Israel yang dilontarkan oleh berbagai pihak termasuk Gubernur Bali, Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Penolakan dari kedua tokoh politik ini menuai kontroversi yang masif.

Baca Juga: 5 Cara Penularan Virus Marburg, Fatalitas Tinggi hingga 88 Persen Kemenkes Minta Masyarakat Waspada

FIFA cabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20

Selain isu kedaulatan Palestina, keriuhan pro-kontra pelaksanaan drawing negara-negara peserta Piala Dunia U-20 benar-benar dipantau oleh FIFA setelah munculnya masalah keamanan yang berpotensi menghambat perhelatan Piala Dunia U-20.

FIFA disinyalir mulai yakin untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah pasca penolakan Gubernur Bali, Wayan Koster pada 28 Maret 2023 pagi hari. Wayan menyatakan bahwa ia trauma terhadap bom Legian yang pernah terjadi sebelumnya.

Pernyataan tersebut semakin memperkuat alasan FIFA untuk membatalkan perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia demi masalah keamanan.

Bahkan, FIFA langsung menghapus Original Soundtrack Piala Dunia U-20 yang dibawakan oleh musisi Indonesia, Weird Genius di website FIFA.

Baca Juga: Polresta Malang Musnahkan Puluhan Kilo Ganja, Sutiaji: Masyarakat Jangan Ragu dan Takut untuk Melaporkan

Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka sempat memasang badan dan menawarkan menjadikan Kota Solo sebagai pengganti Bali untuk Piala Dunia U-20. Namun, akhirnya usaha Gibran menjadi sia-sia.

Perjuangan Erick Thohir mengemban amanat Jokowi

Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI yang baru langsung dihadapkan dengan tantangan yang sangat besar. Erick meminta waktu kepada FIFA untuk merundingkan permasalahan ini.

Akhirnya Erick Thohir menghadap RI 1, Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 28 Maret 2023 siang hari. Hal tersebut membuat Presiden Jokowi turun tangan dengan mengadakan konferensi pers yang menyatakan bahwa Indonesia harus mentaati peraturan FIFA.

Di sisi lain, nampaknya kepolisian terlambat merespon pernyataan Wayan Koster, Gubernur Bali. Kapolda Bali baru menyampaikan bahwa Bali kondusif pada keesokan harinya.

Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar dengan membawa nama Indonesia dan pesan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Ramai Diperbincangkan Terkait Transaksi Janggal Kemenkeu yang Dilontarkan Mahfud MD, Ini Fungsi PPATK

Erick berusaha meyakinkan bos FIFA tersebut untuk mempertimbangkan lagi keputusannya. Namun, nasib berkata lain, Erick sudah berjuang sekuat tenaga.

Pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah merupakan keputusan final yang tidak bisa diganggu-gugat. Dengan pembatalan ini, PSSI berpotensi mendapatkan sanksi dari FIFA.

Meskipun banyak pihak yang kecewa dan merasa dirugikan, FIFA telah membuat keputusan yang bijak demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

FIFA sangat peduli terhadap keamanan seluruh para peserta Piala Dunia dan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya.

Selain itu, FIFA juga menyampaikan komitmen untuk selalu mendukung Erick Thohir sebagai pimpinan PSSI dan pemerintah Presiden Jokowi yang selalu suportif terhadap sepak bola Indonesia.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler