Di Akhir Desember 1945, pria pemeluk agama Islam ini diangkat menjadi kepala staf dari Polisi Militer di Yogyakarta.
Kemudian S Parman menjadi kepala staf untuk gubernur militer jabodetabek di tahun 1949, tak hanya itu ia pun dipromosikan menjadi mayor.
Karena S.Parman berhasil menggagalkan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), kelompok militer pemberontak yang dipimpin oleh Raymond Westerling.
Dalam perjalanan karirnya di tahun 1951 ia dikirim ke Sekolah Polisi Militer di Amerika Serikat untuk mendapatkan pendidikan lebih lanjut.
Setelah beberapa bulan mengikuti pendidikan, pada 11 November 1951 S Parman pulang ke tanah air dan diangkat menjadi Komandan Polisi Militer Jakarta.
Selanjutnya S Parman menempati sejumlah jabatan di Polisi Militer Nasional HQ dan Departemen Pertahanan.
Ia pun pernah dikirim ke London menjadi atase militer untuk kedutaan Indonesia di London, beberapa bulan kemudian S Parman naik pangkat menjadi Mayor Jenderal.
S Parman mendapatkan mandat menjadi asisten pertama dengan tanggung jawab menjadi intelijen untuk Kepala Staf Angkatan Darat yakni Letnan Jenderal Ahmad Yani.