Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 75 dan 76, Struktur Isi Cerpen ‘Pohon Keramat’

- 27 Oktober 2022, 20:41 WIB
Ilustrasi: Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 dan 76
Ilustrasi: Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 dan 76 /Pixabay/Sasin Tipchai

Kegiatan 2: Menyimpulkan Struktur
Isi struktur berikut sesuai isi cerpen “Pohon Keramat”

Orientasi:

Di sebelah barat kampung ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya yang terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang menyebutnya dengan Gunung Beser.

Meski areanya kecil, jangan tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, kakek-nenek sampai anak-anak, hafal cerita keangkeran Gunung Beser.

Saat pendudukan Belanda, di kampungsaya ada seorang tokoh yang melawanBelanda yang berjuang sendirian tanpapasukan bernama Jayasakti. Tentu sajatokoh ini menjadi incaran Belanda untukditangkap dan dipenjarakan. Jayasakti laridari kampung ke Gunung Beser danbersembunyi agar Belanda tidakmenimpakan kemarahan kepadamasyarakat kampungnya. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng Demang mengepung GunungBeser, tapi Jayasakti tidak pernahmenyerah. Pasukan Belanda dengandipandu centeng-centeng demangpernah melacak Jayasakti ke dalamgunung, tapi tidak ada seorangpun darimereka yang selamat. Kata orang-orangpintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnyamenjadi pohon harum yang baunya dibawa angin ke sekitar gunung.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 149,150,Uji Kompetensi Pilihan Ganda dan Esai

Rangkaian Peristiwa:

Karena cerita itu dipercayakebenarannya, tidak seorang punpenduduk berani masuk ke kelebatanGunung Beser. Mereka menghormatiperjuangan yang pernah dilakukan Mbah Jayasakti. Selain itu, konon, mereka takutmasuk ke dalam gunung karena dulu adabeberapa orang pencari kayu bakar nekad masuk ke dalam, akan tetapi diabernasib seperti pasukan Belanda dancenteng-centeng demang itu, tidak bisakembali. Siapapun akan berhati-hati bilaberhubungan dengan Gunung Beser. Parapencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya berani sampai ke kaki gunung.

Sejak saya ingat, cerita yang diketahuiseluruh penduduk kampung juga meliputikharisma Gunung Beser. Tiap malamtertentu, katanya, dari Gunung Beserkeluar cahaya yang begitu menyejukkan.Hanya orang tertentu yang melihatcahaya itu. Konon, apabila seseorangdapat melihat cahaya itu dengan matabatinnya, maka ia termasuk orang yangbijaksana dan tinggi ilmunya. Apa bila ada seorang saja dari seluruh pendudukkampung yang bisa melihat cahaya itu,artinya Mbah Jayasakti, begitu pendudukkampung menyebut penghuni GunungBeser, melindungi kampung. Tapi bila adaorang yang sembrono melanggarkeheningan Gunung Beser, MbahJayasakti bisa marah. Jangankanmenebang pohon tanpa izin, masuk sajake dalam gunung bisa kualat. Bisa-bisadianggap mata-mata Belanda oleh MbahJayasakti. Itulah sebabnya pendudukkampung begitu takut menggangguketenangan Gunung Beser.

Bagi saya, Gunung Beser menyimpankenangan tersendiri. Sejak umur 5 tahunsaya sering tidur di rumah Kakek. Setiapsubuh Kakek membangunkan saya danmengajak pergi ke masjid kecil di pinggirsawah. Saya yang kadang masih merasangantuk, begitu turun dari rumah selalutakjub melihat Gunung Beser berdirikokoh. Saya merasa kesegaran pagi--harum dedaunan dan bau tanah adalahbau khas Gunung Beser. Saya selalu berharap begitu turun dari rumah bisamelihat gunung itu bercahaya.

Halaman:

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah