Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 75 dan 76, Struktur Isi Cerpen ‘Pohon Keramat’

- 27 Oktober 2022, 20:41 WIB
Ilustrasi: Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 dan 76
Ilustrasi: Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 dan 76 /Pixabay/Sasin Tipchai

Selesai sholat Kakek biasa mengontrol airsawah. Saya selalu menguntitnya daribelakang tanpa banyak bicara. Barangkalianak lain akan mengeluh karena air danudara sawah dingin. Tapi, saya tidak. Sayamenyukai kesegaran air dan udara itu.Tak jarang saya mandi di pancuransawah.

Dari pematang yang lebar-lebar sayamenyaksikan bagaimana Gunung Beseryang seperti patung raksasa hitam itulambat laun bercahaya tertimpa sinarmatahari. Saya sering beranggapanbahwa cahaya itu bukan dari matahari,tapi keluar dari hati saya sendiri. Setiapmelihat dedaunan yang bergoyangan,saya sering melamun melihat Jayasaktisholat di atas daun pisang.

Bagi sawah-sawah di kampung saya, airtidak mesti diperebutkan. Gunung Besermemang memberikan air yang melimpah.Nama Gunung Beser sendiri berartimengeluarkan air terus-terusan. Mata airyang berada di kaki gunung mengalirkansungai yang lumayan besar. Sebagian airitu dialirkan ke kampung untukmemenuhi bak-bak mandi. Sisanya yangmasih melimpah mengairi sawah dankolam. Selain itu, masih banyak mata airkecil yang dipakai penduduk sebagai pancuran.

Oleh karena itu, belum pernah ada beritapara petani berkelahi karena berebut air.Kakek dan para petani lain yang jugasering mengontrol sawah pagi-pagi,bukan mengontrol takut sawahkekeringan, tepi memeriksa kalau adaurugan kecil atau lubang-lubang yangdibikin ketam. Atau siapa tahu adaberang-berang yang menyerang kolam. Biasanya pemangsa ikan itu menyisakankepala ikan di atas pematang. Bila hal ituterjadi, kemarahan para petani tidakakan terbendung lagi. Berang-berang ituakan diburu oleh orang sekampung.

Saya tidak begitu jelas menangkap apa yang dibicarakan mereka. Akan tetapi, dari nada suara yang semakin meninggi, saya tahu bahwa mereka bersitegang. Saya mengintip peristiwa itu dari balik kamar. Saya bersiap meloncat seandainya mereka melakukan kekerasan terhadap Kakek. Akan tetapi, kejadian yang saya lamunkan itu tidak terjadi. Mereka pulang setelah terlebih dahulu menyalami kakek. Besoknya saya baru tahu bahwa kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75

Komplikasi:

"Saat ini saat sulit", kata Kakek ketika malamnya saya menanyakan kenapa Kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser.
"Semakin banyak kebutuhan hidup dan semakin banyak orang yang merasa pintar. Tapi, orang-orang pintar itu tidak tahu tentang kebijaksanaan. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar manusia yang ada di dunia ini adalah yang ada di bawah standar kepintaran. Kisah Mbah Jayasakti masih diperlukan untuk melindungi Gunung Beser. "

Saya kurang mengerti apa yang dikatakan Kakek. Dan ketika malam besoknya kakek bercerita bahwa Mbah Jayasakti dan keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, saya semakin tidak mengerti dengan kakek kalau begitu, kenapa tidak dari dulu Gunung Beser itu dibuka?

"Gunung Beser akan marah kalau dibuka," kata Kakek.
"Kan Mbah Jayasakti dan keangkeran itu tidak ada."
"Ya, tidak ada. Akan tetapi, Gunung Beser akan tetap marah bila dibuka."
"Kenapa Kakek menyetujui?"
"Mereka berjanji akan membuka sampai perbatasan kaki gunung saja."

Halaman:

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah