Doyan Nada bangkit dari kematian,
Doyan Nada kembali hidup. Ia segera berteriak memanggil ayahnya untuk meminta pertolongan. Tapi tak ada jawaban. Segera, ia berusaha melepaskan sendiri tubuhnya dari tindihan pohon itu. Tubuhnya mendadak kuat setelah Dewi Anjani memberinya kekuatan.
Lalu pohon itu ia bawa pulang. Ia juga tidak lupa meminta penjelasan kepada ayahnya mengapa ia ditinggalkan begitu saja. Kata ayahnya, sebenarnya ayahnya tidak bermaksud meninggalkannya.
“Maafkan Ayah Doyan Nada, Ayah kira saat itu kamu sudah meninggal dunia,” kata ayah tanpa rasa berdosa sedikit pun.
Kembali, ayah Doyan Nada merancang rencana kedua untuk membinasakannya setelah melihat anak itu menyantap seluruh hidangan yang ada di rumah. Rencana kedua adalah menenggelamkannya di lubuk yang besar dan dalam.
Baca Juga: Contoh Cerita Rakyat Asal-usul Surabaya Bahasa Jawa Singkat dan Ulasan Pendek Pesan Moralnya
Rencana sang ayah untuk menyingkirkan Doyan Nada
Pada kesempatan berikutnya, ayahnya mengajaknya untuk memancing di tempat itu. Lagi-lagi, tidak ada rasa curiga sedikit pun dari Doyan Nada kepada ayahnya sehingga ia manut saja.
Di lokasi, sang ayah sengaja menggelindingkan batu besar ke arah punggung Doyan Nada ketika sedang asyik-asyiknya memancing. Ia lalu tewas untuk kedua kalinya lalu kembali ditolong oleh Dewi Anjani.