Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa, Berhasil Bawa Banten Capai Puncak Kejayaan namun Terhenti karena Dikhianati

- 28 Januari 2023, 18:35 WIB
Ilustrasi. Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa
Ilustrasi. Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa /Tangkap layar YouTube/@historybread726

Pada tanggal 10 Maret 1651, kakeknya yang bernama Sultan Abdul Mafakhir wafat. Kekuasaan otomatis beralih kepada Sultan Ageng Tirtayasa mengingat ayahnya sudah lebih dulu meninggal pada tahun 1650.

Baca Juga: Biografi BJ Habibie Presiden Indonesia ke-3: Nama Lengkap, Prestasi, Pendidikan, Karir hingga Kisah Cinta

Di usia yang ke-20 tahun, Sultan Ageng Tirtayasa diangkat sebagai Sultan Banten Keenam dengan gelar Sultan Abdul Fattah Muhammad Syifa Zainal Arifin atau Pangeran Ratu Ing Banten, menggantikan kakeknya.

Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada tahun 1651 sampai 1683 dan telah melakukan banyak perlawanan terhadap Belanda.

Pada saat itu, VOC menerapkan perjanjian perdagangan yang cukup merugikan Kesultanan Banten. Namun, Sultan Ageng Tirtayasa menolak perjanjian itu.

Ia kemudian menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka dan ingin menjadikan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar di Nusantara.

Dalam bidang keagamaan, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti dan penasihat kesultanan.

Baca Juga: Profil Biodata Salma Salsabila, Kontestan Indonesian Idol 2023 yang Diprediksi Bakal Melaju Hingga 5 Besar

Ketika terjadi konflik antara kedua putra Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Sultan Haji dan Pangeran Purbaya, Belanda memanfaatkan kesempatan itu untuk menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa.

Belanda ikut campur dan bersekutu dengan Sultan Haji. Berkat campur tangan dari Belanda, Sultan Haji pun berhasil menjadi raja di Istana Surasowan pada tahun 1681.

Halaman:

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah