5 Cerita Rakyat dari Sumatera Utara yang Legendaris

- 22 Februari 2023, 14:41 WIB
Ilustrasi. Membacakan cerita rakyat dari Sumatera Utara
Ilustrasi. Membacakan cerita rakyat dari Sumatera Utara //Pexels/Alex Green

MALANG TERKINI – Cerita rakyat adalah salah satu jenis karya sastra yang biasanya diceritakan secara turun temurun. Seringkali cerita rakyat berkaitan dengan asal usul suatu tempat dan memiliki pesan moral yang bagus untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumatera Utara memiliki cukup banyak cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat dari Sumatera Utara yang legendaris dan paling terkenal adalah Danau Toba. Cerita rakyat ini sering kali dikaitkan dengan legenda Pulau Samosir.

Bercerita tentang hubungan antara orang tua dengan anaknya yang memiliki banyak pesan moral. Salah satunya adalah untuk selalu menjaga amarah sehingga jangan sampai mengatakan sesuatu yang buruk.

Baca Juga: Sinetron Melukis Senja: Cek Jadwal, Jam Tayang, Daftar Pemain dan Sinopsis

5 cerita rakyat asal Sumatera Utara

Selain cerita Danau Toba berikut ini beberapa cerita rakyat dari Sumatera Utara:

1. Legenda Nyai Manggale

Legenda ini berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara. Menceritakan seorang pematung terkenal bernama Datu Panggana. Ia membuat sebuah patung berbentuk wanita cantik dari kayu dan memajangnya di depan rumah.

Bao Partigatiga, seorang pedagang muda, yang kebetulan lewat di depan rumah Datu Panggana memberikan pakaian dan perhiasan pada patung itu agar terkesan seperti manusia.

Tidak lama setelah itu datang seorang pendeta bersama istrinya. Mereka memohon kepada Tuhan agar dikaruniai anak dan Tuhan langsung mengabulkan doa mereka. Patung tersebut menjelma menjadi gadis cantik yang kemudian diberi nama Nyai Manggale.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Solo yang Instagramable dan Kekinian Pada Tahun 2023

2. Asal Usul Batu Gantung

Batu Gantung adalah salah satu objek wisata yang tidak jauh dari Danau Toba. Dikisahkan pada zaman dahulu di tepian Danau Toba, hidup sebuah keluarga dengan anak gadis bernama Seruni. Pada suatu hari Seruni harus berpisah dengan Doli, pujaan hatinya.

Doli pergi untuk mengumpulkan uang untuk pernikahan mereka berdua. Namun, ayah Seruni terlilit utang dan untuk membayarnya Seruni harus dijodohkan. Seruni yang kalut kemudian berjalan ke tepian tebing Danau Toba bersama anjingnya, Toki.

Dikarenakan pikiran yang kacau, Seruni terpeleset ke tepian jurang dan terhimpit batu. Orang tua Seruni berusaha membantu, namun batu-batu tersebut masih berguncang membentuk sebuah lubang dan tertutup sendiri. Di sana ada sebuah batu gantung yang membentuk tubuh perempuan dan diyakini sebagai jelmaan tubuh Seruni.

3. Si Beru Dayang

Baca Juga: POCO X5 5G vs Realme 10 Pro 5G Mendingan Mana? Cek Spesifikasi dan Harga Terbarunya

Sumatera Utara dihuni oleh berbagai etnis. Salah satunya adalah etnik Batak Karo. Etnis Batak Karo mempunyai cerita rakyat yang terkenal dengan nama Si Beru Dayang.

Si Beru Dayang adalah utusan dari Dewata yang menjadi perantara dengan manusia. Dahulu kala, penduduk sebuah kerajaan di Tanah Karo belum mengenal padi. Mereka mengkonsumsi buah kayu sebagai makanan. Si Beru Dayang kemudian diutus untuk membuat masyarakat menanam padi.

4. Lubuk Emas dari Nias

Mengisahkan seorang raja bernama Simangolong dari Teluk Dalam (Nias Selatan) yang mempunyai seorang putri berwajah rupawan, baik hati, dan suka menolong bernama Sri Padan. Tidak heran jika banyak sekali pemuda yang jatuh hati padanya.

Suara hari, Kerajaan Aceh melamarnya. Namun, Sri Padan tidak senang dengan hal itu. Lantas ia mengakui bahwa selama ini ia menjalin hubungan dengan Hobatan, pembantu Simangolong. Sri Padan mengajak Hobatan melarikan diri dari kerajaan, tetapi ditolak.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 Halaman 131, Menceritakan Bacaan dengan Bahasa Sendiri

Sri Padan bersumpah tidak akan menjadi wanita paling cantik di Teluk Dalam dan ia menerjunkan diri bersama emas dan pakaiannya. Semua orang gempar karena hilangnya sang putri. Kemudian Hobatan berkata bahwa Sri Padan sudah terjun ke sungai yang kini disebut Lubuk Emas.

5. Asal Usul Lau Kawar

Lau Kawar adalah sebuah danau di kaki Gunung Sinabung. Terdapat sebuah kisah di balik keindahan danau tersebut.

Dahulu kala, Kawar tinggal di sebuah lembah hijau dan subur di sudut Naman Teran. Ia tinggal bersama istri, anak, dan ibunya. Semula tidak ada yang aneh dengan keluarga ini sampai sang Ibu murka.

Kawar dan keluargannya menanam padi di ladang. Namun, ibunya tidak ikut karena sudah renta. Kawar menyuruh anaknya untuk mengantar makan siang pada sang nenek. Di perjalanan, makanan tersebut dihabiskan oleh cucunya dan hanya tersisa tulangnya saja.

Baca Juga: 3 Masalah Pencernaan yang Sering Terjadi pada Tubuh, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Si cucu memberikan makanan tersebut pada neneknya. Sang nenek terkejut karena hanya diberikan tulang sisa makanan. Merasa anaknya durhaka, ia bersumpah hingga tanah sekitar desa terangkat dan menenggelamkan kampungnya.

Itulah tadi 5 cerita rakyat dari Sumatera Utara. Cerita rakyat mengandung banyak sekali nilai moral yang bisa dipetik dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x