Nilai ini memiliki sifat transcendental seperti nilai-nilai agama dan berbagai macam kepercayaan tertentu. Sebagian orang menganggap nilai ini merupakan nilai yang paling tinggi dibanding nilai-nilai lain.
Kriteria dalam menentukan hirarki nilai
1. Durasi nilai
Nilai dianggap semakin tinggi apabila nilai tersebut bertahan lama. Sebagian orang menganggap durasi kenikmatan mendapatkan hadiah barang dari seseorang yang dicintai lebih bertahan lama daripada barang yang didapatkan dengan membeli sendiri.
Baca Juga: 8 Fakta dan Tradisi Unik Puasa Ramadhan di India, Buka Puasa Makan Garam Sebelum Konsumsi Apapun
2. Pembagian nilai
Nilai yang dianggap rendah lebih mudah untuk dibagi-bagi, sementara nilai yang lebih tinggi cenderung lebih sulit untuk dibagi-bagi.
Misalnya kenikmatan sebuah makanan lebih dapat dibagi-bagi dengan orang lain dibandingkan membagi-bagi kenikmatan terhadap keindahan barang seni. Hal ini menunjukkan bahwa kenikmatan memiliki nilai yang lebih tinggi.
3. Tidak bergantung terhadap nilai lainnya
Nilai dianggap semakin tinggi apabila nilai tersebut semakin tidak bergantung kepada nilai-nilai lainnya. Misalnya nilai kehidupan dan kesehatan lebih tinggi daripada nilai kesenangan yang bersifat sementara.
Sebagian orang menggantungkan kenikmatan pada berbagai macam hal. Kenikmatan memakan makanan enak cenderung bergantung terhadap banyak hal seperti kondisi, selera, waktu, dan lain-lain. Sedangkan kenikmatan terhadap seni dan spiritual lebih tidak bergantung terhadap nilai-nilai lain.