4. Hasil atau Intensitas nilai
Semakin tinggi suatu nilai semakin tinggi juga kepuasan yang didapatkan. Nikmatnya makan untuk kepuasan tubuh dan mencari ilmu untuk kebutuhan batin memiliki tingkat kepuasan yang berbeda.
Baca Juga: Menggugah Imajinasi, Simak 5 Rekomendasi Novel Filsafat Karya Jostein Gaarder
5. Relativitas nilai
Semakin tinggi suatu nilai di dalam hirarki semakin mutlak nilai tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai tersebut semakin nilai tersebut bernilai relatif. Contohnya rasa enak atau tidak sebuah makanan relatif terhadap kondisi tubuh dan lidah seseorang.
Sedangkan, seseorang yang menerapkan nilai religius dan spiritual tertentu cenderung bisa mendapatkannya di segala situasi dan tidak bergantung pada kondisi tubuh yang dimiliki.
Dengan mengetahui hirarki nilai dan kriteria dalam menentukan nilai, seseorang dapat lebih memiliki kesadaran dalam memilih prioritas dalam hidup. Dengan demikian, seseorang dapat lebih mengenal diri sendiri dalam upaya meningkatkan kualitas diri dan mewujudkan nilai-nilai yang dimiliki.***