Pesan Moral Dongeng Cerita Timun Mas, Perjuangan Gadis Kecil Melawan Raksasa

9 Maret 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi: Pesan moral yang terkandung dalam dongeng Timun Mas yaitu semangat pantang menyerah untuk meraih impian. /Buku Tematik Kelas 2 Kemendikbud


MALANG TERKINI – Pesan moral dongeng cerita Timun Mas yang menggambarkan gadis kecil pantang menyerah melawan raksasa.

Pesan moral merupakan keinginan yang akan disampaikan oleh pedongeng agar selalu diingat oleh yang mendengarkannya.

Biasanya pesan moral dari sebuah dongeng akan lebih bisa diterima oleh anak atau orang lain dengan membaca atau mendengarkan kisahnya.

Baca Juga: Pesan Moral Gurindam 12 Pasal 5 Ayat 1: Jika Hendak Mengenal Orang Berbangsa Lihatlah kepada Budi dan Bahasa

Pesan moral dalam dongeng Timun Mas inipun demikian, diharapkan para pembaca dan yang mendengarkan dongeng ini dapat mencerna pesan cerita yang dimaksud.

Dongeng Timun Mas ini berasal dari dongeng Jawa Tengah yang mengisahkan seorang janda tua yang ingin punya anak dikabulkan oleh raksasa dengan syarat tertentu.

Kisah Timun Mas seperti dirangkum Malang Terkini dari saluran YouTube Riri Cerita Anak Interaktif, 17 Desember 2018.

Baca Juga: Pesan Moral Cerpen ‘Robohnya Surau Kami’ Karya A A Navis

Dongeng cerita Timun Mas ini berawal dari jaman dahulu kala hidup seorang janda tua bernama Mbok Sarni yang hidup sebatang kara dan tidak memiliki anak.

Mbok Sarni sangat kesepian sehingga ia begitu mengharapkan kehadiran seorang anak yang dapat menemani di sisa hidupnya.

Mbok Sarni selalu berdoa siang dan malam kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk mendapatkan seorang anak.

Sampai akhirnya Mbok Sarni meminta bantuan Raksasa untuk memenuhi keinginannya. Raksasa akhirnya mengabulkan permintaan Mbok Sarni namun dengan syarat.

Baca Juga: Primbon Jawa: Ramalan Selasa Pon Satrio Pinayungan, Sosok Ramah Meski Sedang Kecewa

Syarat itu, jika anak tersebut perempuan kelak harus diserahkan kepada raksasa tersebut. Perjanjian pun disepakati oleh Mbok Sarni.

Raksasa itu memberikan timun kuning berukuran cukup besar kepada Mbok Sarni dan diminta agar timun tersebut diletakkan di bawah cahaya lampu senter selama 7 hari maka akan muncul seorang bayi.

Dan benar, 7 hari kemudian, di dalam timun ini terdengar suara tangis bayi yang ternyata berjenis kelamin perempuan.

Oleh karena bayi ini berasal dari dalam buah mentimun berwarna kuning keemasan, selanjutnya Mbok Sarni menamakannya Timun Mas.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Polisi Gadungan Berpangkat Komisaris Jenderal, Diduga Lakukan Penipuan Rp1 M

Mbok Sarni sangat menyayangi Timun Mas dan merawatnya dengan baik. Suatu ketika Raksasa datang ke desa Mbok Sarni menagih janji.

Mbok Sarni berkelit, ia beralasan bahwa Timun Mas masih terlalu kecil sehingga tulangnya tidak akan terasa bila dimakan.

Raksasa pun pulang dengan tangan hampa, mereka sepakat Timun Mas akan diberikan saat usia 17 tahun.

Mbok Sarni berusaha berbagai macam cara agar Timun Mas tidak dimakan raksasa, ia akhirnya menemui pertapa dan menceritakan masalah yang dihadapinya dan Timun Mas.

Pertapa tersebut memberikan 4 bungkusan kecil, masing-masing berisi biji timun, jarum, garam dan terasi.

Baca Juga: Nilai Moral ‘Syair Perahu’ Karya Hamzah Fansuri

Mbok Sarni pun pulang membawa 4 bungkusan itu, kemudian ia jelaskan dan serahkan pada Timun Mas.

Hari yang dinantikan pun tiba, Raksasa datang menagih janji. Sekarang Mbok Sarni dan Timun Mas sudah tidak takut lagi.

Saat raksasa datang, Mbok Sarni menyuruh Timun Mas agar berlari dan menjalankan apa yang disuruh oleh pertapa.

Mbok Sarni dan Timun Mas keluar menghadapi Raksasa, saat Raksasa akan menangkapnya, Timun Mas segera berlari dan Raksasa pun mengejarnya.

Setelah berlari lumayan jauh, Timun Mas mulai mengeluarkan bungkusan pertama pemberian pertapa.

Timun Mas menebar biji timun dan tiba-tiba saja hutan di sekelilingnya berubah menjadi ladang timun. Dimana dalam waktu singkat batang timun menjalar dan melilit seluruh tubuh raksasa yang mendekat.

Akan tetapi raksasa itu sangat kuat dan mampu melepaskan diri lalu kembali mengejar Timun Mas. Timun Emas pun segera melemparkan bungkusan kedua yaitu berisi jarum.

Jarum-jarum itu langsung berubah menjadi pohon bambu rimbun yang tinggi dan runcinh tapi sayangnya Raksasa itu juga dapat melewatinya dan mengejar Timun Mas.

Melihat usahanya belum berhasil, Timun Mas pantang menyerah dan ia pun membuka bungkusan ketiga berisi garam.

Ia pun menebarkan garam dan hutan yang dilewatinya tiba-tiba berubah menjadi lautan sangat luas dan dalam. Sayangnya Raksasa juga berhasil melewati lautan itu dengan mudah.

Timun Emas cemas kesempatannya tinggal hanya dari bungkusan terakhir yang ia pegang. Ia pun dengan sangat yakin melemparkan bungkusan terakhir berisi terasi.

Dalam. Waktu sekejap tempat jatuhnya terasi itu menjadi lautan lumpur dan akhirnya Raksasa itu pun mati tenggelam diserap lautan lumpur itu.
Akhirnya Timun Mas dan ibunya terlepas dari ancaman si Raksasa.

Ada beberapa pesan moral yang dapat diambil dari dongeng Timun Mas, seperti berikut ini.
1. Berjanji harus berpikir panjang agar janji tersebut tidak menyusahkan kita dikemudian hari.
2. Tidak pantang menyerah, dimana setiap masalah pasti ada jalan keluarnya bila kita berusaha keras untuk menghadapi masalah tersebut.
3. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan harus imbang antara usaha dan doa agar tercapai seperti yang diinginkan.
3. Perbuatan jahat pasti kelak akan menyusahkan diri kita sendiri sehingga hindarilah berbuat jahat pada orang lain.
4. Usaha, kerja keras, dan rasa percaya diri bisa menghadapi segala rintangan.
5. Pupuk kemampuan anak agar dapat memecahkan masalah sejak kecil dengan membangun rasa percaya dirinya.

Itulah pesan moral yang terkandung dalam dongeng Timun Mas.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler