Raksasa pun pulang dengan tangan hampa, mereka sepakat Timun Mas akan diberikan saat usia 17 tahun.
Mbok Sarni berusaha berbagai macam cara agar Timun Mas tidak dimakan raksasa, ia akhirnya menemui pertapa dan menceritakan masalah yang dihadapinya dan Timun Mas.
Pertapa tersebut memberikan 4 bungkusan kecil, masing-masing berisi biji timun, jarum, garam dan terasi.
Baca Juga: Nilai Moral ‘Syair Perahu’ Karya Hamzah Fansuri
Mbok Sarni pun pulang membawa 4 bungkusan itu, kemudian ia jelaskan dan serahkan pada Timun Mas.
Hari yang dinantikan pun tiba, Raksasa datang menagih janji. Sekarang Mbok Sarni dan Timun Mas sudah tidak takut lagi.
Saat raksasa datang, Mbok Sarni menyuruh Timun Mas agar berlari dan menjalankan apa yang disuruh oleh pertapa.
Mbok Sarni dan Timun Mas keluar menghadapi Raksasa, saat Raksasa akan menangkapnya, Timun Mas segera berlari dan Raksasa pun mengejarnya.
Setelah berlari lumayan jauh, Timun Mas mulai mengeluarkan bungkusan pertama pemberian pertapa.
Timun Mas menebar biji timun dan tiba-tiba saja hutan di sekelilingnya berubah menjadi ladang timun. Dimana dalam waktu singkat batang timun menjalar dan melilit seluruh tubuh raksasa yang mendekat.