10 Alasan Mengapa Harus Khawatir pada AI, Plagiarisme hingga Rusaknya Tatanan Ekonomi

- 18 Maret 2023, 18:19 WIB
Ilustrasi. Artificial Intelligence (AI)
Ilustrasi. Artificial Intelligence (AI) ///Freepik/rawpixel.com

Model AI generatif seperti ChatGPT dan DALL-E hanya akan membuat pola baru dari setiap sampel yang dibuat. Produk ini hanya akan menggunakan kemampuannya dengan cara ‘cut and paste’ yang diambil dari berbagai sumber, atau disebut dengan plagiarisme.

Beberapa kasus menemukan bahwa kecerdasan buatan ini menghasilkan sisi orisinalitas yang minim. Perangkat ini dengan segala kecemerlangannya, ternyata tidak dapat membuat sesuatu dengan benar-benar asli.

2. Hak cipta berlaku bagi AI

Undang-undang hak cipta berlaku secara umum dalam kehidupan sehari-hari, dan hal itu bisa menjadikan masalah hukum bagi manusia. Lalu bagaimana dengan AI? Apakah mereka akan termasuk dalam aturan hukum yang sama dengan kita?

Akan diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memposisikan hukum bagi AI, karena hukum hak cipta adalah topik yang kompleks. Dan dalam hal ini akan menjadi peluang bagi beberapa orang untuk mengajukan tuntutan hukum jika mendapati kekurangan teknologi AI.

Baca Juga: Bantu Pelaku Industri Kreatif dalam Pengisian SPT Pajak, Indiekraf Gandeng Wajib Pajak Gelar TaxTalk #1 di MCC

3. Pekerjaan dilakukan tanpa bayaran

Selain hak cipta dan plagiarisme, AI juga menimbulkan masalah hukum lainnya. Misalnya, sebuah perusahaan yang membuat perangkat lunak menggambar, diizinkan mengumpulkan informasi tentang bagaimana manusia menggambar. Lalu perusahaan tersebut menggunakan informasi tersebut untuk mengajarkan AI? Haruskah upaya kreatif semacam itu dibayar oleh manusia?

4. Kelesuan intelektual

Jika berbicara tentang kecerdasan, AI pada dasarnya berbasis aturan dan mekanistik. AI membangun model melalui serangkaian kumpulan data, dan model itu tidak benar-benar berubah.

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x