10 Alasan Mengapa Harus Khawatir pada AI, Plagiarisme hingga Rusaknya Tatanan Ekonomi

- 18 Maret 2023, 18:19 WIB
Ilustrasi. Artificial Intelligence (AI)
Ilustrasi. Artificial Intelligence (AI) ///Freepik/rawpixel.com

Beberapa ilmuwan data dan insinyur melatih ulang model AI dari waktu ke waktu sehingga mereka dapat memperoleh keterampilan baru.

Risiko disini adalah teknologi AI akan selalu terjerat dalam budaya data pelatihannya. Apa yang terjadi jika manusia menjadi sangat bergantung pada AI, dan bagaimana jika ke depannya tidak dapat membuat data baru untuk diterapkan pada AI?

Baca Juga: Apa itu Thrifting yang Disebut Mengganggu Industri Tekstil dan UMKM Indonesia? Simak Pro dan Kontranya

5. Keamanan dan privasi masih rentan

Harus ada sumber data pelatihan untuk AI, tetapi apa yang tersimpan di dalam jaringan tersebut terkadang membutuhkan klarifikasi. Bagaimana jika AI menyalahgunakan data pelatihan yang dapat mereka akses?

Lebih buruk lagi, karena AI diciptakan agar mudah beradaptasi, maka segi keamanannya akan rentan. Para ilmuan belum menemukan cara untuk mengajarkan AI dalam hal pengamanan data sensitif.

6. Kebodohan yang tercipta dari otomatisasi

Banyak error terjadi karena AI berpikir secara berbeda dari manusia. Misalnya, banyak pengguna alat teks-ke-gambar telah menemukan bahwa AI seringkali memerlukan perintah yang jelas pada tugas-tugas dasar seperti menghitung.

Aplikasi aritmatika yang abstrak dan kontekstual sering menyebabkan iterasi AI terbaru sulit membacanya. Hal ini akan memerlukan pembaruan pada robot secara terus menerus, karena akan didapati kekurangan yang juga terus terjadi.

7. AI lebih berbahaya daripada manusia

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x