Network
Karier perfilman Nani semakin menanjak di tahun 80-an dan berhasil mendapatkan penghargaan Festival Film Indonesia (FFI). Mulai dari film berjudul Bukan Sandiwara (FFI 1981), Yang (FFI 1984) dan Selamat Tinggal Jeanette (FFI 1988), Nani Wijaya masuk nominasi sebagai pemeran pembantu.
Pada ajang penghargaan FFI lainnya, Nani berhasil meraih dua piala Citra dalam film berjudul Yang Muda Yang Bercinta (FFI 1978) dan pernah masuk dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik film R.A. Kartini (FFI 1983).
Namun, saat perfilman Indonesia jatuh di tahun 1992, Nani Wijaya kemudian lebih banyak muncul di layar kaca.
Kilas Filmografi dan Sinetron Nani Wijaya
Berikut adalah Filmografi Nani Wijaya selama berkarier di dunia Perfilman Indonesia, diantaranya Linda (1958), Darah Tinggi (1960), Dibalik Dinding Sekolah (1961), DKN 109 (1962), Sing Sing So (1963), Njanjian Di Lereng Dieng (1964), Tak Kan lari Gunung Dikejar (1965) Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966), Menjusuri Djedjak Berdarah (1967), Djampang Mentjari Naga Hitam (1968), dan Operasi X (1968).
Baca Juga: Biodata dan Profil Nani Wijaya Aktris Senior Indonesia: Pendidikan, UsiaJudul Karya dan Penghargaan
Berlanjut di era 70-an, deretan film yang dibintanginya adalah Honey Money and Djakarta Fair (1970), Cinta Pertama (1973), Seruling Senja (1974), Benyamin Koboi Ngungsi (1975), Wulan Di Sarang Penculik (1976), Senyum Nona Anna, Secerah Senyum (1978), serta film Harmonikaku (1979).
Kemudian film layar lebar yang diperankan di era 80-an, diantaranya Kembang Padang Kelabu (1980), Butir-butir Cinta Tak Bertepi(1981), Kartini (1982), Yang (1983), Kerikil-Kerikil Tajam (1984), dan Opera Jakarta (1985).
Juga film di tahun 90-an seperti, Dua Kekasih (1990), Pengantin Remaja II (1991), dan Nuansa Gadis Suci (1992).
Tak hanya berkiprah di dunia layar lebar, Nani juga ikut meramaikan dunia sinema elektronik dan komedi situasi (sitkom) di Tanah Air, seperti Gara-Gara (1993), Bung Besar (1993), Aku Mau Hidup (1994), Mat Beken (1993), Cinta Buat Monita (1995), Masih Ada Kapal ke Padang (1995), Penantian (1997), Gara-gara Plus (1997), Bajaj Bajuri (2002-2005), dan Tukang Bubur Naik Haji (2012-2017).***
