Pentingnya Kesadaran Terhadap Mental Illness: Jenis, Gejala, Diagnosa, hingga Cara Mengatasi

9 Februari 2023, 08:45 WIB
Ilustrasi. World mental health day on 10 october with relaxing people clear your mind positive thinking /Freepik/Delook Creative

MALANG TERKINI – Mental illness akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebenarnya apa sih mental illness itu dan kenapa banyak dibicarakan?

Melansir dari website Kemenkes, mental illness (mental disorder) adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati atau kombinasi diantaranya. Kondisi mental illness atau disebut juga gangguan mental dapat terjadi sesekali atau bahkan berlangsung dalam waktu yang lama (kronis).

Gangguan mental ini dapat berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam bersosial. Meski terlihat rumit, mental illness tanda-tandanya masih bisa dikenali, diobati, dan dikendalikan dengan perpaduan psikoterapi dan obat-obatan dari dokter.

Baca Juga: Pentingnya Kesadaran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental pada Anak

Dampak terburuk dari mental illness ini adalah munculnya hasrat pada penderita untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan mengakhiri hidupnya. Kondisi yang seperti itu diperlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Menurut World Health Organization (WHO), sebenarnya mental illness adalah kondisi yang umum terjadi, bahkan satu dari lima anak-anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental. Usia yang rawan munculnya mental illness adalah 14 tahun ke bawah.

Gejala yang ditimbulkan pada penderita mental illness adalah

1. Susah berkonsentrasi
2. Sering merasa sedih
3. Memiliki ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan

4. Mood berubah dengan drastis
5. Mudah lelah dan mengalami masalah tidur
6. Menarik diri dari lingkungan sosial

Baca Juga: Hari Pers Nasional 2023: Menkominfo Ingatkan 3 Tantangan Era Disrupsi Pada Jurnalis dan Media

7. Paranoid, delusi, dan halusinasi yang tinggi
8. Tidak mampu mengatasi stress atau permasalahan hidup
9. Sulit memahami situasi dan orang lain

10. Perubahan pada kebiasaan makan
11. Perubahan pada gairah dan dorongan sosial
12. Mengkonsumsi rokok dan alkohol secara berlebihan, bahkan menjadi pengguna narkoba

13. Sering merasa tidak berdaya dan berujung putus asa
14. Marah berlebihan dan rentan melakukan kesalahan
15. Berpikir untuk mengakhiri hidup

Jenis-jenis mental illness

1. Gangguan kecemasan
Membuat penderita memiliki perasaan takut dan cemas berlebihan, atau merasa terancam saat berhadapan dengan objek atau situasi tertentu.

2. Gangguan makan
Penderita gangguan ini mengkonsumsi makanan yang terlalu sedikit atau bahkan sangat banyak. Gangguan makan berkaitan dengan kcemasan penderita terhadap berat badan dan bentuk tubuh.

Baca Juga: TikTok Luncurkan Aplikasi Editing Video Gratis untuk PC

3. Depresi
Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang sering terjadi. Depresi diklasifikasikan sebagai gangguan mood, gejalanya seperti perasaan sedih yang berlarut-larut, putus asa, bahkan keinginan untuk bunuh diri. Gejala tersebut dapat dikatakan depresi jika menetap selama lebih dari dua minggu.

4. ADHD
Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), adalah jenis mental illness yang terjadi pada anak-anak, bahkan bisa berlanjut sampai dewasa. Ciri dari gangguan ini ialah penderita cenderung hiperaktif dan sulit mempertahankan fokus pada suatu hal.

5. Gangguan stress pascatrauma
Gangguan ini terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan, perang, bencana alam, atau kecelakaan yang fatal. Penderita gangguan stress pascatrauma akan terus nerasa takut karena terbayang-bayang peristiwa traumatis yang pernah dialami.

6. Skizofrenia
Penderita skizofrenia tidak mampu membedakan kenyataan dan pikirannya sendiri. Gangguan ini menyebabkan penderita berpikir secara tidak realistis, halusinasi, dan perubahan perilaku.

Baca Juga: Tahun 2023 Diprediksi Dihantam Resesi, Berikut Ini E-Commerce No.1 Pilihan Penjual

Diagnosis mental illness

Para penderita mental illness harus pergi ke psikiater terlebih dahulu. Psikiater akan mulai meninjau gejala dan keluhan yang dirasakan pasien, orang sekitar, riwayat obat-obatan, serta riwayat penyakit mental pada pasien dan keluarganya.

Setelah pemeriksaan awal, psikiater juga akan melanjutkan pemeriksaan pada tahap pemeriksaan fisik, saraf, laboratorium dan radiologi. Hal itu dilakukan untuk menyingkirkan kemunginan adanya penyakit fisik yang dapat menimbulkan gejala mental illness, seperti penyakit tiroid atau stroke.

Perawatan mental illness

1. Terapi perilaku kognitif
Terapi ini dilakukan untuk mengubah dan mengembangkan pola pikir perilaku pasien agar menjadi lebih positif. Terapi perilaku kognitif biasanya diberikan pada pasien gangguan bipolar, depresi, gangguan kecemasan, dan skizofrenia.

2. Terapi perilaku dialektis
Terapi ini umumnya digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan kepribadian ambang. Gangguan kepribadian ambang sendiri adalah kondisi kronis yang ditandai dengan ketidakstabilan suasana hati, citra diri, dan perilaku.

Baca Juga: Peran Self Love untuk Kesehatan Mental dan Fisik serta Cara Menerapkannya

Penderita akan mengalami kesulitan dengan hubungan interpersonal, rentan menyakiti diri sendiri, dan berpotensi bunuh diri. Tujuan dari terapi perilaku dialektis ialah membantu pasien mental illness agar bisa mengelola dan merespon emosi negative atau perilaku impulsif.

3. Terapi interpersonal
Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan dan cara pasien berinteraksi dengan orang lain, misal pasangan, keluarga atau sahabat. Pasien akan diajarkan bagaimana cara berempati dan menyelesaikan masalah.

4. Obat-obatan
Selain terapi, psikiater biasanya juga akan meresepkan obat-obatan kepada pasien mental illness untuk mengurangi gejala yang dirasakan, tapi bukan untuk menyembuhkan. Seperti obat antidepresan, antipsikotik, obat penstabil mood, obat tidur dan obat penenang.

Dari banyaknya gejala dan dampak yang ditimbulkan dari mental illness, maka diperlukan kesadaran tiap individu agar tidak menganggap remeh mental illness. Jika anda mengalami mental illness segeralah pergi ke psikiater terdekat.***

Editor: Iksan

Sumber: yankes.kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler