Bullying Marak, Fenomena Viral Dulu Baru Diusut Tuntas

- 13 Februari 2023, 13:41 WIB
Ilustrasi korban bullying yang dampak efek sampingnya melukai mental korban.
Ilustrasi korban bullying yang dampak efek sampingnya melukai mental korban. /www.freepik.com

Sampai akhirnya korban dirujuk ke salah satu psikiater yang ada di ibukota, untungnya gangguan depresi itu ditangani dengan baik. “Syukurlah saat ini mulai ada perkembangan,” kata Agus Riyadi selaku ayah korban bullying.

Kasus bullying tidak hanya terjadi sekali dua kali, akan tetapi sering terjadi serta bukan hal baru dimata publik dan kasus bullying itu selalu hadir disetiap tahunnya. Hal ini tentu telah menjadi Pekerjaan Rumah (PR) untuk kementerian pendidikan, sekolah, guru beserta wali murid baik dari pelaku maupun korban perundungan.

Untuk mengurangi tingkat bullying, lingkup sekolah dan lingkungan sosial harus bekerja sama untuk membuat lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang.

Baca Juga: Impact Drakor The Glory ke Dunia Nyata, Berhasil Ungkap Banyak Kasus Bullying?

Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan program anti-bullying, mempromosikan perilaku positif dan memberikan pendidikan tentang bagaimana cara mengatasi serta menghindari bullying, mengingat bullying adalah masalah serius yang harus dikendalikan dan dikurangi.

Selain itu, penting untuk mengetahui bahwa bullying tidak hanya menimbulkan dampak negatif pada korban, namun juga pada pelaku bullying itu sendiri. Pelaku bullying sering kali mengalami masalah emosional dan sosial, dan bahkan mungkin mengalami masalah hukum jika tindakan mereka dianggap melanggar undang-undang.***

Halaman:

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah