Dunning Kruger Effect: Fenomena Seseorang Merasa Dirinya Paling Pintar

- 1 Maret 2023, 20:30 WIB
Grafik dunning-kruger effect, fenomena seseorang merasa paling pintar
Grafik dunning-kruger effect, fenomena seseorang merasa paling pintar //Tangkapan layar YouTube/Sprouts

MALANG TERKINI – Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkan kamu menjumpai seseorang yang merasa dirinya paling pintar? Jika pernah, itulah fenomena yang disebut sebagai Dunning Kruger Effect.

Dunning Kruger Effect merupakan sebuah bias kognitif yang membuat orang yang kurang pintar menganggap dirinya paling pintar. Orang-orang yang sebenarnya tidak kompeten tetapi merasa dirinya kompeten.

Berdasarkan riset dalam dunia psikologi, kita sebenarnya tidak mahir dalam mengukur tingkat kompetensi diri kita sendiri pada berbagai bidang. Kita memiliki kecenderungan melebih-lebihkan kemampuan yang kita miliki.

Baca Juga: Orang Ini Mengaku Lebih Pintar dan Menuding Gus Baha Sebagai Ulama Sombong

Pada tahun 1995, seorang perampok bernama McArthur Wheeler ditangkap polisi setelah merampok dua bank di Pittsburgh, Amerika Serikat. Wheeler merasa heran dengan penangkapan itu. Wheeler mempertanyakan mengapa wajahnya dapat dikenali melalui kamera pengawas.

Saat merampok bank, Wheeler melumuri wajahnya dengan perasan lemon yang menurutnya dapat membuat wajahnya tak terlihat di dalam kamera.

Wheeler mengasumsikan hal tersebut karena perasan lemon dapat digunakan sebagai tinta tak terlihat untuk menulis di sebuah kertas.

Berdasarkan peristiwa tersebut, ahli psikologi bernama David Dunning dan Justin Kruger melakukan penelitian terhadap fenomena tersebut dan kasus-kasus lain yang sejenis.

Baca Juga: Tedx Talks Jon Jandai: Hidup Itu Mudah, Kemunduran Peradaban Mempersulit

Mereka mendapatkan temuan bahwa orang-orang yang tidak memiliki kompetensi cenderung mengukur dirinya sendiri secara berlebihan. Inilah latar belakang tercetusnya Dunning Kruger Effect. Sebuah bias yang berkaitan dengan ketidakmampuan metakognitif untuk mengenali kemampuan diri sendiri.

Bayangkan seseorang mempelajari tentang saham dan investasi selama satu sampai dua jam melalui sumber-sumber yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Ia akan sangat bangga dan percaya diri dengan pengetahuannya. Hal ini dapat terjadi karena subjek yang dipelajarinya tersebut merupakan suatu hal yang baru bagi dirinya.

Ketika seseorang tersebut sudah mengetahui sedikit dan melewati momen ‘mind blowing’ yang ia pelajari, ia akan merasa seolah-olah telah menghabiskan puluhan tahun belajar tentang saham dan investasi.

Jika ia berhenti di moment tersebut, tandanya ia telah mengalami Dunning-Kruger Effect. Lebih sialnya lagi, ia mungkin akan membuka kelas saham dan investasi yang akan menjerumuskan banyak orang. Sesuai kata pepatah “Tong kosong nyaring bunyinya.”

Baca Juga: Memahami Pelajaran Hidup dari Film Ngeri-ngeri Sedap

Padahal menurut grafik Dunning-Kruger Effect, jika seseorang tersebut konsisten melanjutkan proses belajar, tingkat kepercayaan dirinya akan semakin menurun seiring berjalannya waktu. Itulah mengapa terkadang kita menjumpai orang-orang pintar yang cenderung menganggap dirinya belum mengerti banyak hal.

Jika seseorang hanya membaca satu sampai dua buku, ia akan merasa sudah mengetahui banyak hal. Namun, jika ia membaca puluhan hingga ratusan buku, ia akan merasa semakin tidak tahu dan selalu ingin terus belajar. Bagaikan padi, semakin berisi semakin merunduk.

Hal tersebut berkaitan dengan ungkapan Socrates, seorang filsuf tersohor yang dikenal sebagai seseorang yang paling pintar dan bijak seantero Athena pada waktu itu.

“Satu-satunya hal yang saya ketahui adalah bahwa saya tidak tahu apa-apa,” tutur Socrates.

Berdasarkan grafik, jika proses belajar dilanjutkan sampai titik terakhir, seseorang tersebut akan mendapatkan kepercayaan diri kembali dan layak dianggap kompeten di bidang tertentu. Namun, kepercayaan diri yang dimiliki seseorang yang kompeten cenderung diiringi sikap bijak yang dimilikinya.

Dalam batas tertentu, kepercayaan diri sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam mengukur kompetensi diri kita sendiri. Berdasarkan hal tersebut, kepercayaan diri seseorang yang tidak kompeten cenderung dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga: Oppo Reno8 T 5G vs Samsung Galaxy A73 5G, Mendingan Mana? Cek Spesifikasi Harga Terbarunya

Dunning Kruger Effect merupakan fenomena yang berbahaya ketika orang-orang yang mengalaminya mulai merugikan masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi ketika mereka mulai menyebarkan pengetahuan yang tidak valid atau memberi pengaruh buruk seperti menjadi akademisi karbitan, influencer gadungan, dan ahli-ahli bodong lainnya.

Dunning Kruger Effect merupakan hal yang berbahaya jika fenomena ini dialami oleh orang-orang yang memiliki wewenang dalam proses pengambilan kebijakan tertentu. Hal tersebut dapat berdampak lebih buruk terhadap masyarakat yang lebih luas.

Berkaitan dengan hal tersebut, Imam Ghazali, filsuf Muslim memiliki pandangan yang relevan dengan fenomena ini. Ghazali menuturkan bahwa jenis manusia yang paling buruk adalah manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, dan selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa.

Menurutnya, jenis manusia jenis ini sulit untuk disadarkan. Manusia seperti ini akan membantah ketika diingatkan sebab ia merasa lebih tahu. Berdasarkan hal tersebut, Imam Ghazali berpendapat bahwa jenis manusia seperti ini paling sulit dicari kebaikannya.

Baca Juga: Analisis Film Whiplash: Ironi Kedisiplinan dan Obsesi

“Inilah jenis manusia yang tidak tahu dan dia tidak tahu kalau dirinya tidak tahu,” ungkap Imam Ghazali.

Dunning Kruger Effect mengingatkan kita untuk mengukur kompetensi diri secara lebih bijak. Dengan demikian, kita dapat memposisikan diri dengan baik di tengah masyarakat.

Fenomena ini memberikan pelajaran bagi kita agar kita lebih bijak dalam menyerap dan memberikan informasi atau pengetahuan yang kita miliki. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap bersikap rendah hati dan terus ingin belajar.***

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah